BMKG, Gempa Pangandaran Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

20 Mei 2020, 00:20 WIB
Ilustrasi gempa bumi //Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI  – Gempa bumi magnitude 4,8 mengguncang perairan Samudera Hindia di selatan Jawa dan dekat Pangandaran terjadi pada Selasa (19/5/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisi (BMKG) menunjukkan gempa bumi tersebut terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan tidak memiliki potensi tsunami.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menujam di bawah Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dilansir dari ANTARA, Selasa.

Baca Juga: Badai Panas Hingga 41 Derajar akan Terjadi di Indonesia?Simak Faktanya

Sumber Berjudul: BMKG Sebut Gempa Pangandaran Terjadi Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Menurut BMKGgempa yang terjadi 82 kilometer (km) barat daya Pangandaran di Jawa Barat itu memiliki episenter di kedalaman 60 km dengan mekanisme naik atau thrust fault.

Sebelumnya, BMKG memperkirakan gempa tersebut berkekuatan M 5,2 dan kemudian diperbarui menjadi M 4,8.

Triyono juga menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Mau Tau Cara Mengecek Status Bansos Covid-19? Mari Simak Caranya

Guncangan akibat gempa itu dirasakan di daerah Kabupaten Sukabumi dengan skala kekuatan III-IV MMI yang dirasakan ketika banyak orang berada dalam satu rumah.

Selain itu, Tasikmalaya, Sukabumi, Ciamis juga merasakan getaran di dalam rumah dengan tingkat III MMI.

Getaran nyata juga terasa di daerah Parongpong, Puncak, Cisarua, Sagaranten, Kabupaten Bandung dan Cilacap dengan tingkat II MMI. Belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut yang dilaporkan kepada pihak berwajib.

Baca Juga: Ternyata Vaksin Virus Corona Sudah Ada Sejak 2001?Simak Faktanya

Sampai dengan pukul 18.00 WIB, hasil pengawasan BMKG menunjukkan tidak ada aktivitas gempa susulan.

BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mencari informasi dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak dan memastikan bangunan tidak mengalami kerusakan atau stabil sebelum masuk kembali ke dalam rumah.(Penulis: Sophia Tri Rahayu) 

Baca Juga: Jeff Bezos Diperkirakan Akan Menjadi triliuner pertama di dunia pada 2026.

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler