Sebut Calon Independen Penantang Gibran Rakabuming di Pilwali Solo, Begini Rafly Harun

25 Juli 2020, 20:15 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengungkapkan kehadiran pasangan Bajo hanya mengejek pasangan Gibran-Prakosa. /-Foto: Tangkapan layar channel YouTube Refly Harun

RINGTIMES BANYUWANGI - Hampir mustahil bisa membendung pasangan calon pilkada Solo Gibran Rakabuming, pada 9 Desember mendatang

Perkataan dari Refly Harun, pakar hukum tata negara, jika putra sulung Jokowi itu diatas kertas bakal memenangkan pilkada.

Apalagi, calon lawan Gibran, pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), tidak memiliki track record politik sama sekali.

Baca Juga: Pelaku Hampir Terungkap, Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo Diwarnai Drama Orang Terdekat

Secara profesi, Bagyo hanyalah seorang tukang jahit dan sedangkan Supardjo seorang ketua RW di Solo. Bahkan, Refly menyebut pencalonan Bagyo-Supardjo hanya 'boneka' agar Gibran-Teguh tidak melawan kotak kosong di pilkada.

Tim Pemenangan Paslon Bajo pun sedang berusaha mengumpulkan fotokopi KTP calon pemilih sebanyak 35.870 suara sebagai batas minimal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, pasangan Bagyo-Supardjo baru berhasil mengumpulkan suara sebanyak 20 ribuan.

Melalui video YouTube berjudul 'TUKANG JAHIT DAN KETUA RW SIAP LAWAN GIBRAN!' yang diunggah pada Jumat 24 Juli 2020, Refly menyatakan bahwa Gibran tidak mungkin kalah dari pasangan Bajo.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di portal Jember dengan judul Refly Harun Sebut Calon Independen Penantang Gibran Rakabuming di Pilwali Solo Hanya 'Boneka'

"Secara teoritis rasanya tidak mungkin Gibran kalah. Dia di atas kertas. Kenapa? Karena dia adalah anak presiden jadi Jokowi effect yang luar biasa, pengaruh Jokowi juga pasti akan sangat kuat," ujar Refly, seperti dikutip Ringtimes Banyuwangi  dari PORTAL JEMBER dari Seputartangsel.Pikiran-Rakyat.com melalui artikel berjudul Refly Harun: Tidak Mungkin Gibran Kalah, Karena Dia Anak Presiden Jokowi.

Selain faktor pengaruh Presiden Jokowi (Joko Widodo), Refly Harun turut menyebut alasan lain mengapa putra sulung Jokowi tersebut sulit dikalahkan.

"Karena Solo adalah rumah dia. Dan juga karena sokongan PDIP. Kita tahu bahwa PDIP pemegang mayoritas kursi di DPRD Kota Solo. Jadi kalau kekuatan ini bersatu, maka sulit mengalahkan Gibran. dan juga pastinya Jokowi dan PDIP tidak mau kehilangan muka," jelasnya.

Paslon Bajo diusung oleh sebuah komunitas bernama Tikus Pithi. Mereka pede mencalonkan Bajo karena memiliki anggota sebanyak ratusan ribu yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Tanggapi Kematian Editornya, Direktur Editor Metro TV Sebut Polisi Pastikan Kasus Alami Kemajuan

Refly mengungkapkan kalau kehadiran Tikus Pithi hanya ingin mengejek pasangan Gibran-Prakosa.

"Dengan hadirnya Tikus Pithi ini, kita bisa menggarisbawahi beberapa skenario. Skenario 1 pasangan ini sengaja mengejek pasangan Gibran-Prakosa karena yang dihadapi adalah anak presiden tapi yang menghadapi cuma penjahit dan Ketua RW," tutur mantan Komut Pelindo I itu.

"Kalau yang menantang tukang jahit dan Ketua RW mereka mau menghina, tapi bukan merendahkan, cuma membuat lelucon," lanjut Refly. (Sugih Hartanto/Seputar Tangsel)***

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler