Rocky Gerung Sebut Isi Naskah Pidato Presiden Jokowi Tak Ada Keseruan dan Takut Dibully

26 September 2020, 14:47 WIB
Rocky Gerung kritik kebijakan Presiden Jokowi dalam menangani Covid-19 dan menyebut ada sejumlah menteri yang mulai gerah. /

RINGTIMES BANYUWANGI - Rocky Gerung mengatakan terdapat perbedaan mencolok terkait pidato antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada sidang umum majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Rocky Gerung menganggap pidato yang disampaikan Jokowi tidak menyatu dengan bahasa tubuhnya.

Lantas ia membandingkan dengan pidato SBY, apa yang disampaikannya, kalimat dan keseriusannya menyatu dengan bahasa tubuhnya.

“Presiden SBY biasa dengan keseriusan, kalimatnya dia pilih sendiri, pidatonya yang pasti dia tulis sendiri, dan itu menyatu dengan bahasa tubuhnya,” ungkap Rocky.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Tak Ada Keseruan dalam Isi, Rocky Gerung Sebut Penyusun Naskah Pidato Presiden Takut Jokowi Dibully

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Dia menganggap Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato tidak memiliki tekanan, bahkan Rocky membandingkan pidato Jokowi dengan presiden pertama RI, Bung Karno.

"Presiden Jokowi tidak menyatu dengan bahasa tubuhnya. Jadi tekanannya engga terlihat, apalagi kalau dibandingkan dengan Bung Karno setiap kata itu dimaksudkan terarah gitu,”  ujarnya pada channel YouTube Rocky Gerung Official, Jumat 25 September 2020.

Menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi tidak lebih dari sekedar melaporkan satu keadaan. Menurut dosen filsafat ini, tidak ada yang istimewa dengan pidato Jokowi. Sebab Jokowi tidak singgung soal perubahan peta politik di Timur Tengah.

“Presiden engga singgung soal China Selatan, Presiden enggak singgung soal perubahan politik di Timur Tengah karena Israel berdamai dengan Arab, lalu merubah peta politik segala macam itu, dan itu sebenarnya yang ingin dilihat orang."

"Presiden sebeneranya dalam pidato itu melaporkan keadaan, lalu ditambahin bumbu sejarah Asia-Afrika, Palestina yang sebenarnya itu sudah menjadi fakta,” celetuknya.

Baca Juga: Terkait Potensi Tsunami Setinggi 20 Meter, BMKG Imbau Masyarakat Lakukan Hal Ini

Rocky menganggap, Jokowi tidak punya pengetahuan yang memadai tentang politik global. “Jadi engga terlihat bahwa beliau punya pengetahuan tentang global poltik,” ujar Rocky.

Rocky bilang, Jokowi seharusnya memaparkan soal perubahan catur politik Timur Tengah yang mana Negara-nagara Arab memilih berdamai dengan Israel untuk kepentingan akses persenjataan dari Amerika Serikat.

“Yang begituan semestinya menjadi poin dalam upaya untuk memberi warna pada poltik dunia melalui prespektif Indonesia. Kalau hanya bicara hal yang biasa ya apa poinnya,” Katanya.

“Jadi kelihatan bahwa Presiden enggak paham, dan yang siapin pidato juga tidak mau untuk yang lebih tinggi karena bisa jadi konsekwensi kalau Presiden bicara hal-hal yang terlalu strategis dan politik, dia bisa di-bully, karena akan diminta proxinya mana tuh,” pungkasnya.***(Dicky Aditya/Galamedianews)

 

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler