RINGTIMES BANYUWANGI- Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan saran dan semangatnya melihat situasi yang dihadapi Presiden RI, Joko Widodo dalam penanganan Covid-19.
Mantan presiden tersebut mengungkapkan keluh kesahnya melalui podcast yang dibagikannya melalui kanal Youtube Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat 2 Oktober 2020.
Dalam video berdurasi 16 menit tersebut, SBY menuangkan narasinya dengan judul 'Selamatkan Dunia Kita-Save Our World'.
Baca Juga: Sembuhkan Rematik, Berikut Manfaat Kunyit untuk Kesuburan dan Kesehatan
Video tersebut pun dibagikan di akun Facebook dan Twitter milik SBY.
"Bagaimana jika satu tahun, dua tahun, atau lebih lama lagi," ujar SBY sebagaimana dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari podcast SBY tersebut.
SBY mengerti betapa susahnya situasi yang dihadapi pemerintah dan masyarakat terutama dalam hal perekonomian yang semakin susah dirasakan rakyat.
Baca Juga: Bahaya, Mendagri Tito Karnavian Himbau Masyarakat untuk Tidak Minum Air Dingin
“Miris ketika mendengar berbagai prediksi dan analisis yang katakan pandemi masih akan berlangsung hingga 2022,” tutur SBY, dari podcast yang dibagikan di akun facebook, Sabtu 3 Oktober 2020.
Dalam kondisi pelik ini, SBY merasa yakin bahwa Presiden Jokowi bersama jajaran pemerintah Indonesia mampu melewati masa kritis akibat pandemi ini.
Baca Juga: Fadli Zon Hingga Susi Pudjiastuti Turun Tangan, Akibat Najwa Shihab Dilaporkan Polisi
SBY menjelaskan, sebaiknya pemerintah melakukan evaluasi mendalam dengan perkembangan Covid-19 ini dan tak hanya menunggu vaksin layaknya dewa penolong.
"Harus terus dilakukan evaluasi, setelah itu lakukan koreksi dan perbaikan terus-menerus," kata mantan presiden dua periode tersebut.
Lebih lanjut, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu megungkapkan bagaimana kondisi setelah vaksin ditemukan dan apakah semua orang bisa terselamatkan.
Baca Juga: ‘Bau Korupsi’ Pengadaan 1 Juta Masker di Banyuwangi
SBY juga mengatakan bagaimana sikap dunia terhadap rakyat miskin terhadap kebiasaannya mendapatkan vaksin Covid-19 ini.
SBY juga memberikan kritiknya pada pemerintahan di seluruh negara agar lebih bekerja lebih keras lagi dalam pencegahan Covid-19 dan bukan sekadar menunggu vaksin.***