Pakar Politik Sebut Gibran dan Bobby sebagai Politikus Muda dari Trah Politik

- 15 Desember 2020, 08:08 WIB
Tri Hendra Wahyudi, Staf Pengajar Ilmu Politik Universitas Brawiyaja
Tri Hendra Wahyudi, Staf Pengajar Ilmu Politik Universitas Brawiyaja /Dokumentasi narasumber - Tri Hendra Wahyudi

RINGTIMES BANYUWANGI - Pasangan Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution dalam Pilkada 2020 menjadi perbincangan bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, pasangan tersebut adalah orang yang memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.

Politisi muda seperti Gibran memang bukan sesuatu yang luar biasa, namun hal ini menjadi perhatian menarik dalam trah politik karena statusnya.

Gibran dan Bobby merupakan anak dan menantu dari Presiden Jokowi. Mereka kini hanya menunggu keputusan KPU mengenai pencalonannya. Hasil sementara telah diperoleh bahwa mereka lebih unggul dibanding calon yang lain.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di TV ONE Hari Ini, Selasa 15 Desember 2020, Ada Indonesia Lawyer's Club

Tri Hendra Wahyu, staf pengajar Ilmu Politik Universitas Brawijaya mengatakan bahwa politisi muda belum bisa menawarkan pembaruan dan mendongkrak sistem politik yang saat ini sedang mengalami banyak permasalahan.

"Politisi muda kita idealkan sebagai sosok yang bisa mendobrak sistem politik, dalam kebekuan politik yang serba teknokratis, tidak bisa dialamatkan kepada orang-orang atau anak-anak yang selama ini punya kedekatan politik atau dengan pejabat," ujarnya.

Menurutnya, pemimpin yang bersifat teknokratik ini akan mendasarkan capaiannya dengan sisi material, seperti pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan Hanya Dengan Kopi Hitam, Berikut Alasannya

Alasan lainnya ialah permasalahan-permasalahan sosial cenderung diabaikan karena dianggap tidak memiliki sumbangsih dan menjadi prioritas pemerintah daerah.

"Fenomena ini merupakan jebakan suatu daerah yang hanya bisa mencapai level kemakmuran masyarakat dari sisi yang  terukur secara ekonomi, sehingga bidang-bidang lain yang dianggap tidak punya kontribusi terhadap aspek ekonomi tidak menjadi prioritas dalam kebijakan pemerintah daerah," tambahnya.

Tri Hendra mengatakan bahwa permasalahan-permasalahan yang sering muncul disebabkan oleh keinginan seorang kepala daerah untuk mengejar capaian ekonomi namun mengorbankan beberapa hal, baik kelompok marginal atau lingkungan hidup.

Baca Juga: 3 Wisata Alam Kota Banyuwangi yang Wajib Dieksplorasi

"Munculnya konflik-konflik agraria, pertambangan, masyarakat adat, masyarakat miskin itu karena paradigma pemerintahan yang teknokratik. Mereka tidak menganggap kelompok adat ini sesuatu yang penting, masyarakat miskin di tengah wilayah konservasi itu sesuatu yang penting. Maka mereka dikorbankan, ini disebabkan oleh pembangunan yang sifatnya materialistik," jelasnya.

Wakil Direktur Pusat Studi HAM Surabaya ini menyatakan bahwa orang-orang harap kritis dan tidak menelan mentah-mentah label politisi muda.

"Saya tidak menafikan kemunculan tokoh-tokoh muda sebuah terobosan politik.  Maka tidak semua tokoh muda bisa diperlakukan sama," ungkapnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI Hari Ini Selasa, 15 Desember 2020, Jangan Lewatkan Ikatan Cinta

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Jurnalpresisi.com dengan judul Fenomena Gibran dan Bobby, Pakar Politik Sebut Bahaya Politikus Muda Berasal dari Trah Elit Partai

Maka ia memberikan saran atau masukan bagaimana memilih politisi muda yang menurutnya ideal untuk dijadikan pertimbangan. Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah rekam jejak atau track record

"Tokoh muda yang mempunyai track record yang mumpuni dalam bidang yang dia geluti dan itu bisa ditelusuri capaian-capaiannya, itu menurut saya yang perlu diprioritaskan. Ridwan Kamil sebelum menjadi walikota pun, dia punya banyak prestasi ya, dia salah satu konsultannya bu Risma di Surabaya dan berhasil memberikan masukan-masukan yang mewarnai tata kota Surabaya," terangnya.

Selain Gibran dan Bobby, politisi muda lainnya juga andil dalam Pilkada 2020, yakni Hanindya Himawan Pramana yang maju sebagai calon bupati Kediri yang melawan kotak kosong.

Baca Juga: Dapat Mencegah Stroke, Kenali Manfaat Biji-bijian Utuh untuk Kesehatan

Hanindya merupakan anak dari Pramono Anung, politikus senior PDIP.

"Orang kayak Hanin, Bobby, Gibran ini kan mudanya iya tapi apakah capaian-capaian terkait dengan bidang yang dia geluti kemudian bisa dikedepankan karena modalitas dia sebagai capaian mereka di masa lalu itu yang perlu dipertimbangkan apakah dia layak atau tidak memimpin suatu daerah," terangnya.*** (Yudha/Jurnalpresisi.com)

 

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah