Buka-bukaan Soal Efek Samping Vaksin Sinovac, BPOM : Tidak Berbahaya, Bisa Pulih Lagi

- 12 Januari 2021, 07:15 WIB
Kepala BPOM Penny K. Lukito saat mengumumkan izin penggunaan darurat vaksin virus corona, Senin 11 Januari 2021
Kepala BPOM Penny K. Lukito saat mengumumkan izin penggunaan darurat vaksin virus corona, Senin 11 Januari 2021 /Dok Setkab.

RINGTIMES BANYUWANGI – BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap vaksin Sinovac yang memiliki efek samping vaksin Sinovac tersebut.

Efek samping Sinovac akan terus dipantau oleh BPOM selaku pengawas obat dan makanan di tengah masyarakat.

Vaksin bernama CoronaVac tersebut dikatakan efektif menangkan virus Covid-19 namun tetap akan miliki efek samping vaksin Sinovac.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Hal ini disampaikan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan pada siaran persnya secara virtual pada tanggal 11 Januari 2011 yang menyatakan bahwa akan ada efek samping yang dirasakan penerima vaksin nantinya.

Penny K. Lukito selaku Kepala BPOM menyatakan, efek samping sudah dievaluasi dari uji klinik di Indonesia yang di terus menerus diperhatikan oleh BPOM mengenai apa yang akan terjadi setelah penyuntikan vaksin Sinovac nanti.

Melalui siaran persnya tersebut Penny menyatakan jika Sinovac aman digunakan dan efektif dalam penggunaannya.

Baca Juga: 40 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182, Basarnas : Hari Ini Tambah 22 Kantong

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com pada kanal Youtube Badan POM RI juga dijelaskan jika ada efek samping yang ditimbulkan dari vaksinasi yang akan dilakukan tersebut.

Dikatakan Penny jika nantinya penerima vaksin akan merasakan gejala efek samping yang terbagi menjadi kategori ringan, sedang, hingga berat.

Penerima vaksin akan merasakan nyeri, demam, iritasi dan mungkin pembengkakan saat meraskaan gejala yang ringan.

Sedangkan penerima vaksin juga bisa mendapat gejala berat seperti gangguan pada kulit, diare, hingga sakit kepala.

Baca Juga: 5 Gejala Mengkhawatirkan Kanker Serviks, Menstruasi yang Berlebihan Contohnya

Namun Penny kembali mengeaskan jika efek samping tersebut bisa pulih kembali dan tidak akan berlangsung lama.

“Efek samping dari vaksin ini merupakan efek samping yang tidak berbahaya,” ujar Penny.

Sebelumnya BPOM sudah memutuskan mengeluarkan EUA sebagai izin darurat dari penggunaan vaksin Sinovac ini.

Kemudian menyusul fatwa MUI mengenai kehalalan dan kesucian vaksin Sinovac yang sudah utuh saat BPOM sudah mengeluarkan izin EUA tersebut.

Sebelumnya, MUI sudah memberikan putusan mengenai halal dan toyibnya vaksin Sinovac namun belum mengeluarkan fatwa penuh karena menunggu EUA dari BPOM.

Baca Juga: Sayur Terbaik untuk Obat Diabetes, Begini Cara Mengolah Brokoli yang Benar

Dengan kedua hal ini, artinya vaksinasi sudah bisa dimulai pada Januari 2021 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Seperti diketahui bahwa Presiden Joko Widodo selaku Presiden RI akan menjadi penerima vaksin pertama pada proses vaksinasi tahap awal ini.

Hal itu dilakukan Presiden Joko Widodo supaya masyarakat mau dan percaya untuk melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Mendarat Besok, 15 Juta Bahan Baku Sinovac Siap Diproduksi Bio Farma

Selain itu, sejumlah 15 Juta bahan vaksin Sinovac juga akan diterima Indonesia besok 12 Januari 2021 untuk selanjutnya diproses oleh Bio Farma menjadi vaksin siap guna pada awal Februari 2021 nanti.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: BPOM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah