Gempa Sulawesi Tewaskan 42 Orang dan 820 Terluka, Pandemi bisa Persulit Distribusi Bantuan

- 16 Januari 2021, 13:00 WIB
Gempa dahsyat di Sulawesi telah tewaskan 42 orang dan 820 orang terluka. Adanya pandemi virus corona kemungkinan bisa persulit distribusi bantuan kepada para korban gempa
Gempa dahsyat di Sulawesi telah tewaskan 42 orang dan 820 orang terluka. Adanya pandemi virus corona kemungkinan bisa persulit distribusi bantuan kepada para korban gempa /ANTARA FOTO/ Akbar Tado

RINGTIMES BANYUWANGI – Pada Jumat, 15 Januari 2021 kemarin, terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat di pulau Sulawesi dan telah tewaskan sekira 42 orang dengan 820 orang lainnya terluka.

Gempa berkekuatan 6,2 melanda 6 km (4 mil) timur laut kota Majene, Sulawesi pada kedalaman hanya 10 km, sesaat sebelum pukul 1.30 pagi.

Baca Juga: Update Tambahan Korban Gempa Sulbar hingga Hari Ini

Baca Juga: Tak Sekali, BMKG Sebut Gempa Majene Sulbar Terjadi Berulang Sejak Tahun 1969

Gempa ini membuat beberapa orang terperangkap di bawah reruntuhan, bahkan melepaskan puluhan gempa susulan saat pihak berwenang memperingatkan akan ada lebih banyak gempa yang dapat memicu tsunami.

Setidaknya ada lebih dari 300 rumah dan dua hotel, serta meratakan sebuah rumah sakit dan kantor gubernur daerah yang terdampak gempa dahsyat 6,2 dan gempa susulannya.

“Alhamdulillah, untuk saat ini oke, tapi kami baru merasakan gempa susulan lagi,’ kata Sukri Efendy, seorang warga Majene, Sulawesi yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Reuters pada 16 November 2021.

Dari data Badan Mitigasi Bencana Nasional, ada sebanyak 42 orang tewas, sebagian besar di Mamuju dan sisanya di Majene, serta lebih dari 820 orang terluka.

“Ada sekitar 15.000 para korban gempa telah meninggalkan rumah mereka sejak gempa dahsyat itu terjadi,” kata perwakilan Badan Mitigasi Bencana Nasional.

Disamping menyebabkan kerusakan bangunan, gempa di Sulawesi ini juga mengakibatkan tiga tanah longsor, pasokan listrik terputus, dan jembatan yang mengubungkan kota Makassar menjadi rusak.

Kondisi dampak dari gempa di Sulawesi ini menjadi semakin buruk karena hujan deras melanda dan membuat penduduk mencari tempat perlindungan sementara.

Presiden Joko Widowo (Jokowi) sampaikan belasungkawa kepada para korban gempa di Sulawesi, baik Majene, Mamuju, dan sekitarnya yang terdampak gempa dahsyat ini.

Presiden Jokowi juga mendesak kepada masyarakat untuk tetap bersikap tenang dan pihak berwenang untuk meningkatkan upaya pencarian para korban.

Juru bicara pemerintah provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin menyampaikan bahwa sudah ada para pekerja baru yang sekarang mencoba memulihkan telekomunikasi, jembatan penghubung, dan memastikan pengiriman tenda, makanan serta persediaan medis.

Baca Juga: 3 Orang Meninggal Dunia, 2000 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bumi di Majene

Baca Juga: Arsy Widianto Adu Akting di ‘ArTi Untuk Cinta’ dengan Tiara Andini, Ada Lagu Berbahasa Korea

“Ini tentu salah satu yang paling menantang, (bencana) ini adalah salah satu ketakutan kami dan sekarang kami sedang melaksanakan semua perencanaan dan protokol itu,” kata Jan Gelfand, selaku kepala Federasi Palang Merah Internasional di Indonesia.

Sangat disayangkan, adanya dampak pandemi virus corona kemungkinan akan mempersulit distribusi bantuan kepada para korban gempa di Sulawesi secara keseluruhan.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x