Covid-19 di Indonesia Tembus 1 Juta, Rumah Sakit Kewalahan

- 27 Januari 2021, 07:31 WIB
Covid-19 di Indonesia Tembus Satu Juta, Rumah Sakit Kewalahan
Covid-19 di Indonesia Tembus Satu Juta, Rumah Sakit Kewalahan /Unplash/Mufid Majnun/

RINGTIMES BANYUWANGI – Para profesional medis mengatakan bahwa rumah sakit kewalahan atas kasus Covid-19 di Indonesia yang telah tembus 1 juta.

Hal ini karena kurangnya tempat tidur ICU dan kurangnya petugas kesehatan. Begitu pula dengan beberapa dokter yang mulai menolak pasien.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Aljazeera.com, Rabu 27 Januari 2021, Dr Erlina Burhan telah memberikan perawatan medis lebih dari 30 tahun, tetapi skeerang untuk pertama kali dalam karirnya, dia terpaksa menolak pasien.

Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!

Unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit di Jakarta telah beroperasi dengan kapasitas antara 90 hingga 100 persen seiring lonjakan infeksi virus corona, selama enam bulan terakhir.

“Kami menolak pasien setiap hari karena tidak ada yang bisa kami lakukan jika rumah sakit penuh,” kata Burhan, ketua tim Covid-19 Rumah Sakit Paru Nasional Persahabatan.

“Bahkan jika pasien dalam kondisi yang sangat buruk dan membutuhkan ICU, jika kami tidak memiliki tempat, kami tidak dapat menerima mereka dan kami harus mengatakan minta maaf,” tambahnya.

Baca Juga: Wuhan China Kembali Normal Saat Dunia Masih Bergulat Melawan Covid-19

Tepatnya hari Selasa kemain, kasus Covid-19 di Indonesia telah dikonfirmasi melampaui angka 1 juta. Namun, dokter memperingatkan bahwa rumah sakit mereka jauh lebih buruk, terutama di pulau Jawa dan Bali.

“Ada beberapa daerah dan kota dengan tingkat hunian tempat tidur 90%, dan ada kota dengan okupansi 100%. Konsekuensi rumah sakit kewalahan adalah pasien tidak mendapatkan perawatan yang memadai,” kata Hery Trianto, dari satuan tugas Covid-19.

Salah satu dokter dari Rumah Sakit Umum Sidoarjo, Dr Atok Irawan mengatakan bahwa fasilitas tersebut tidak memiliki pilihan selain menggunakan bagian umumnya untuk merawat pasien Covid-19 yang ditunjuk sudah sesuai kapasitas.

Baca Juga: China Kirim Pesawat Pengebom, AS Beri Dukungan Sekuat Batu ke Taiwan untuk Lawan Beijing

“Kami menerima begitu banyak permintaan, dan sayangnya kami harus menolaknya,” kata Burhan.

“Saya membaca file orang yang dirujuk ke rumah sakit kami. Itu membuat sangat sedih. Seseorang yang sulit bernapas, tetapi kita tidak dapat membantu mereka,” tambahnya.

Media asing pun soroti bahwa Indonesia merupakan negara yag terkena dampak terburuk di Asia Tenggara, tetapi tidak seperti tetangganya, Indonesia tidak pernah menerapkan kuncian Cpvid-19 yang ketat.

Baca Juga: Pesawat Tempur China Lakukan 'Serangan' Besar-Besaran, Taiwan Balas Kerahkan Rudal

Burhan juga mengatakan bahwa dia berharap pemerintah akan berbuat lebih banyak untuk mengurangi tekanan pada fasilitas medis.

“Rumah sakit sedang dalam kondisi sibuk, petugas kesehatan lelah. Kami sangat kelelahan dan frsutasi,” katanya.

“Saya tahu pemerintah telah membuat banyak peraturan, tetapi implementasinya lemah dan tidak konsisten.”

“Layanan kesehatan tidak akan langsung runtuh, yang akan kita lihat adalah penurunan kualitas layanan, karena petugas kesehatan melampaui batasan mereka,” katanya.***

 

Editor: Lilia Sari

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x