Banjir yang terjadi di DKI Jakarta juga bisa disebabkan oleh permukaan air laut yang meningkat, sehingga kawasan yang berada di daerah pesisir berpotensi mengalami banjir.
Baca Juga: Perdunu Beberkan Alasan Pilih Kata 'Dukun' pada Nama Persatuan Dukun Nusantara
Selain itu, pengerukan waduk-waduk, pembersihan sedimentasi, membangun sumur untuk drainase, memastikan semua pompa air dapat berfungsi juga terus dilakukan untuk antisipasi banjir.
“Yang sudah kita lakukan sejak lama adalah pertama pengerukan waduk-waduk di Jakarta sejak tahun lalu. Kedua, pembersihan sedimentasi di saluran-saluran dikerjangan dengan luar biasa. Lalu yang ketiga, membangun sumur vertikal untuk drainase."
Baca Juga: 4 Gejala Kanker Darah atau Leukimia pada Anak-Anak, Mudah Memar Harus Diwaspadai
"Keempat memastikan semua pompa air berfungsi dengan baik, karena kita memiliki lebih dari 50 rumah pompa. Kemudian yang kelima adalah pengendalian pintu-pintu air. Jadi seluruh persiapannya dikerjakan tahun lalu. Hal ini supaya saat musim hujan tiba, kita posisinya siaga dan tanggap,” tambah Anies Baswedan.
Sedangkan terkait dengan beberapa daerah di Jakarta yang terjadi genangan air karena curah hujan yang tinggi, Anies Baswedan menargetkan Pemprov DKI untuk mengendalikan dampak tersebut maksimal enam jam setelah kejadian.***