Network
“Waktu itu kakek saya tinggal di Tegal, bahkan kakek saya punya bioskop di Tegal, jadi sangat seniman sekali. Concern ke Jawa,” tambah Hanung Bramantyo.
Bahkan bahasa Cina yang dimiliki oleh kakek Hanung Bramantyo juga tersimpan begitu saja karena dia tidak mau mengajarkan bahasa Cina kepada keturunannya.
Hal ini bertujuan agar kakek Hanung Bramantyo dan semua keturunannya tidak disebut sebagai orang Cina.
Baca Juga: Kritik Jasa Marga Karena Jalan Tol Berlubang, Tompi: Jangan Kebanyakan Duduk!
“Jadi kakek saya itu tidak mau disebut orang Cina, kemudian anak-anaknya tidak ada yang diajari berbahasa Cina. Padahal dia bisa tiga bahasa, bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan bahasa Cina,” tambah Hanung Bramantyo.
Dengan demikian, hal inilah yang menjadi alasan sang ibu untuk sembunyikan darah Tionghoa selama puluhan tahun.
Alasan kuat dibalik rahasia ini adalah kakek Hanung Bramantyo yang sengaja memutus hubungan dengan segala sesuatu tentang Cina, beriringan dengan kondisi politik pada masa itu yang menyinggung keturunan Cina, termasuk di Tegal.
Baca Juga: Ungkap Pernyataan Mengejutkan, Risma: Saya Sudah Tidak Sanggup Menjadi Mensos
“Jadi kakek yang sengaja memutus hubungan kecinaan itu, karena memang kondisi politik saat itu sedang memanas sekali, terutama di daerah Tegal,” tambah Hanung Bramantyo.***(Khairunnisa Fauzatul A/Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com)
