Budiman Sudjatmiko Sebut JK Tak Paham Bedanya Kritik dan Provokasi, Padahal Jabat Wapres Dua Kali

- 14 Februari 2021, 09:53 WIB
Budiman Sudjatmiko Sebut JK Tak Paham Perbedaan Kritik dan Provokasi, Padahal Jabat Wapres Dua Kali
Budiman Sudjatmiko Sebut JK Tak Paham Perbedaan Kritik dan Provokasi, Padahal Jabat Wapres Dua Kali /Kolase foto dari ANTARA dan Instagram @jusufkalla./

RINGTIMES BANYUWANGI – Budiman Sudjatmiko, seorang politisi PDIP itu berikan tanggapannya terhadap Wakil Presiden RI Jusuf Kalla alias JK, perihal memberi kritik terhadap pemerintah.

Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa pernyataan JK merupakan tindakan rasis dan pro-kekerasan.

Melalui akun Twitter pribadinya@budimandjatmiko, pada Sabtu 13 Februari 2021, dia menuliskan, “Jangan rasis dan pro kekerasan, Pak.”

Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!

Dalam hal ini, Budiman Sudjatmiko menyinggung JK yang telah menjabat wakil presiden dalam dua periode, namun tidak mengerti akan perbedaan antara kritik dan provokasi.

Tak hanya itu, Budiman Sudjatmiko juga mempertanyakan alasan JK tidak paham perbedaan kedua hal tersebut.

Padahal, dirinya yang belum pernah menjabat sebagai wakil presiden saja dapat mengetahui dan memahami perbedaan di antara keduannya.

Baca Juga: Prabowo Borong Mobil Esemka saat Kapal China Bobol Laut Indonesia, Roy Suryo: Ambyar

“Saya tak pernah jadi Wapres 2 kali di era demokrasi, tapi tahu beda kritik dan provokasi. Kenapa?” tulis Budiman Sudjatmiko.

Meski dia pernah ditangkap akibat menyuarakan sesuatu, namun Budiman menjelaskan bahwa penangkapan terhadap dirinya itu bukan disebabkan karen melontarkan sebuah ujaran yang rasis terhadap pemerintah.

Budiman juga menegaskan bahwa dirinya juga pernah ditangkap karena bersuara mengenai pemerintahan pada saat itu, yang merupakan rezim tidak pro dengan demokrasi.

Baca Juga: Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Akan Menikah, Krisdayanti: Saya Belum Tahu Apa-apa

“Karena saya dulu kritikus dan oposan (di luar dan di dalam sistem? Bahwa saya dulu ditangkap, bukan karena saya rasis, tapi rejimnya tak demokratis,” tulis Budiman Sudjatmiko.

“Jangan rasis dan pro kekerasan, Pak. Saya tak pernah jd Wapres 2 kali di era demokrasi tp tahu beda kritik dan provokasi. Kenapa? Karena saya dulu kritikus dan oposan. Bahwa saya dulu ditangkap bkn krn saya rasis tp rejimnya tak demokratis,” tulis Budiman Sudjatmiko secara keseluruhan.

Komentar Budiman ini dikaranakan JK yang memberi tanggapan perihal memberi kritik terhadap pemerintah dalam sebuah acara.

Baca Juga: Celine Evangelista Ungkap Fakta Mengejutkan, Stefan William Minta Istrinya Cari Pria Lain

Pernyataan JK tersebut kemudian menimbulkan banyak pro-kontra terhadap apa yang disampaikan oleh politisi Partai Golkar itu.

Pada acara tersebut, JK mempertanyakan himbauan Presiden Joko Widodo pada beberapa waktu lalu, yang meminta agar masyarakat dapat aktif memberikan kritik terhadap pemerintah, sehingga dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Mengenai hal itu, JK mnegatakan bahwa saat ini masyarakat tidak mau memberikan kritik terhadap pemerintah karena takut setelahnya dapat berurusan dengan aparat yang berwajib, yakni polisi.

Baca Juga: Pajak PPnBM 0 Persen Mulai Maret, Penjualan Mobil Ditargetkan Capai 1 Juta Unit

Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul Jabat Wapres Dua Kali, Budiman Sudjatmiko Heran JK Tak Paham Perbedaan Kritik dan Provokasi

“Dalam empat tahun terakhir, indeks demokrasi menurun ke 64 dari 127 negara yang disurvei,” kata JK.

“Beberapa waktu lalu, Bapak Presiden mengumumkan, silahkan kritik pemerintah. Tentu banyak yang melihatnya bagaimana cara mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi? Ini tentu menjadi bagian upaya kita semua,” katanya.

Semua itu, JK sampaikan ketika menjadi pembicara dalam acara mimbar demokrasi, yang diselenggrakan oleh Partai Keadilan Sejahtera pada Jumat, 12 Februari 2021.

Penyataan itulah yang kemudia ditanggapi oleh Budiman Sudjatmiko, politisi PDIP.***(Azka Zaki Mustafa/Bekasi Pikiran Rakyat)

 

Editor: Lilia Sari

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah