BMKG Umumkan Puncak Siaga Bencana, Peringatan Cuaca Esktrim Hingga 3 Hari Kedepan

- 21 Februari 2021, 20:55 WIB
Ilustrasi Tanah Longsor.
Ilustrasi Tanah Longsor. /Chris Dale

RINGTIMES BANYUWANGI – Peringatan dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika menyoal cuaca ekstrim yang digadang akan terjadi hingga 3 hari kedepan membuat puncak siaga bencana diumumkan BMKG.

BMKG meminta pada masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrim yang melanda kawasan Bogor dan Puncak hingga 3 hari kedepan sehingga Puncak siaga bencana diberlakukan.

Kepala BMKG Pos Citeko Bogor Fatuhri menuturkan jika ini masyarakat harus waspada di titik yang rawan akan longsor pada kawasan uncak seiring dengan tingginya intensitas hujan.

Tak hanya itu Fathuri juga menyebutkan data BMKG pusat yang menyebut intensitas hujan amat berat akan terjadi di Jawa Barat termasuk Bogor dimulai hari ini hingga 23 Februari 2021 nanti.

Baca Juga: Media Asing Soroti Banjir di Jakarta: Anies Baswedan Dinilai Tidak Fokus dalam Menangani Banjir

Pada 3 hari itu, disebutkan jika hujan yang lebat akan megguyur Jawa Barat.

“Hal ini diprediksi akibat akumulasi curah hujan yang terjadi selama beberapa hari ini, sehingga menyebabkan tanah tidak mampu lagi meresap air atau bisa dibilang jenuh,” ujar Fatuhri saat dihubungi tim Pikiran-Rakyat.com dan dikutip Ringtimesbanyuwangi.com pada Minggu 21 Februari 2021.

Artikel ini sudah diterbitkan di Pikiran-rakyat.com dengan judul BMKG Minta Warga Waspada Puncak Siaga Bencana, Prediksikan Cuaca Ekstrem akan Terjadi Selama 3 Hari

Fathuri menyebutkan jika kondisi ini bisa membuat limpasan pada permukaan alias banjir terutama pada wilayah rendah dan dekat dengan sungai.

Khusus untuk wilayah Puncak Bogor dan sekitarnya, Fatuhri mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang yang kemungkinan terjadi pada dini hari, saat orang terlelap.

Lalu adanya kabut tebal setelah hujan juga harus diwaspadai bagi pengendara saat akan melintasi kawasan Puncak Bogor.

“Hujan lebat dini hari di saat warga terlelap membuat warga dalam kondisi tidak siaga. Kita himbau warga-warga di kawasan rawan longsor bisa meningkatkan kewaspadaanya. Termasuk warga yang akan melintasi jalanan Puncak, karena jalanan licin, dan jarak pandang berkurang dan mengurangi kendali pada kendaraan,” ucap Fatuhri.

Kemudian Wali Kota Bogor, Bima Arya buka suara mengenai banjir yang terjadi di Jakarta.

Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Banjir Jakarta, Salah Satunya Pasang Naik Air

Bima cukup geram karena Bogor kerap disebut sebagai daerah pengirim banjir ke Jakarta.

Bima menegaskan jika banjir di Jakarta terjaid karena banyak faktor termasuk hujan deras beberapa waktu belakangan.

“Betul bahwa ada yang dari hulu, tapi catatannya di Katulampa paling tinggi siaga 3, Jakarta biasanya banjir di siaga satu. Ketika siaga tiga Jakarta sudah banjir, berarti volume di Jakarta sudah tinggi,” ujar Bima Arya.

Pemerintah Kota Bogor juga sudah menyurati Gubernur Jawa Barat mengenai ekspedisi sungai Ciliwung yang dilakukan Bima Arya pada November 2020 lalu.

Baca Juga: BMKG Minta Tingkatkan Waspada Tsunami Hingga Gempa Besar, Sebut Gempa Sangat Intens di Indonesia

“Saya sudah menyurati Gubernur waktu itu, dari hasil ekspedisi Sungai Ciliwung ini sebetulnya harus jadi perhatian bersama. Banyak rumah liar, banyak limbah dan sebagainya,” ucap Bima.***(Windiyati Retno SUmardiyani/Pikiran Rakyat)

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x