Rocy Gerung juga menyebut Nurdin Abdullah paham jika tiket enuju PDIP mahal sehingga akan menghalalkan segala cara untuk mengembalikan uang yang dihabiskannya.
"Nah tiket menuju partai itu setara dengan jumlah uang yang tersedia, jadi dia tahu bahwa PDIP partai besar tapi konsekuensinya tiketnya mahal, akibatnya ya ini, dia mesti balikin lagi semua uang beli tiket itu dengan mengkhianati pesan publik ketika dia kampanye," ungkapnya.
Lebih lanjut Rocky Gerung menyebut jika kasus itu menyangkut hak nelayan yang pasirnya ditambang untuk kepentingan Makassar New Port yang menyebabkan kemiskinan di pulau tersebut
Baca Juga: Tifatul Sembiring Komentari OTT KPK Terhadap Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah
Rocky Gerung mengaku mengikuti persoalan ini sejak lama karena dirinya selalu peduli tentang lingkungan.
Diketahui jika partai pengusung Nurdin Abdullah pada saat maju sebagai Gubernur Sulsel ada tiga, yakni PDIP 8 kursi, PKS 8 kursi, dan PAN 7 kursi.
"Kita tahu bahwa PAN dan PKS pada pemilu-pemilu yang lalu beroposisi pada kekuasaan, saudara Nurdin pada waktu itu tentu butuh dukungan tiga partai besar, tetapi poin dia adalah ketika dia memilih, dia mesti pro oposisi atau pro-presiden Jokowi kan pada waktu itu," ucapnya.
"Jadi kalau dibilang PKS dan PAN, tentu saja dia akan menghindar dari partai tersebut kendati dia beli tiket mereka juga, karena dia tidak ingin beroposisi, logikanya kan begitu," sambungnya.
Kemudian Rocky Gerung juga menyebut jika ia menyematkan kata Sarang koruptor karena netizen yang melakukannya.
Baca Juga: MUI Desak Penahanan Jokowi, Rocky Gerung: Dua Minggu Kedepan Ada Pemanasan Politik