"Mestinya dia (SBY) datang ke Ibu Presiden, tanya, kok enggak diajak (rapat kabinet). Bukannya ngomong di koran, seperti anak kecil. Masa jenderal bintang empat takut ngomong ke presiden," ucapnya.
Melalui buku biografinya, Taufik Kiemas mengaku, kata-kata itu diucapkannya sebagai teguran seorang sahabat atau teguran kekeluargaan.
Baca Juga: Sindir Sekjen PDIP, Yan A Harahap Sebut SBY Tak Layak Dibandingkan dengan Megawati
Pernyataan ini yang banyak dianalisis membuat nama SBY melambung. SBY seakan-akan sebagai pihak yang teraniaya akibat pernyataan itu.
Ucapan tersebut sempat membuat hubungannya renggang, tapi keduanya kembali dekat usai pemilu.
Dukungan SBY terlihat jelas saat Taufik Kiemas berniat menjadi ketua MPR.
Dengan jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY menginstruksikan kadernya di DPR untuk memilih Taufik Kiemas secara aklamasi.
Sejak itu, keduanya kerap melakukan pertemuan dan diskusi. Mulai dari pertemuan di Gedung Parlemen, Senayan hingga bertandang ke Istana Negara.*** (Ghiffary Zaka/Pikiran Rakyat Bekasi)