Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Ade Armando, seorang pemerhati Politik yang juga merupakan salah satu Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia baru-baru ini ikut berkomentar perihal ledakan bom yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.
Seperti diketahui, ledakan bom bunuh diri di depan gerbang Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu, 28 Maret 2021 lalu tersebut memang sangat banyak menyita perhatian publik.
Terutama setelah Pemerintah dan banyak tokoh publik beranggapan jika tindakan terror yang berakhir dengan sebuah ledakan bom bunuh diri di Makassar tersebut tidak memiliki kaitan dengan Agama apa pun.
Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!
Baca Juga: Tuding Habib Rizieq Diperlakukan Tidak Adil Selama Proses Hukum, Amien Rais: Itu Memang Islamofobia
Oleh sebab itu, Ade Armando dalam video yang diunggah di channel Cokro TV memberikan keterangan terkait hal tersebut, dirinya menyebutkan jika sejatinya para jihadis tersebut telah tertipu oleh kebohongan-kebohongan yang tercipta akibat narasi-narasi berbagai pihak.
Selain itu Ade Armando juga mengatakan jika sejatinya para Jihadis mengetahui jika bunuh diri adalah sesuatu yang diharamkan, untuk itu menurutnya para Jihadis akan mempersepsikan diri mereka seperti sedang berperang melawan musuh Allah SWT.
“Para Jihadis hanyalah korban yang tertipu dari kebohongan yang diciptakan, terorisme itu cuma bentuk ekstrim,” ujar Ade Armando, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari channel Cokro TV pada Selasa, 30 Maret 2021.
Baca Juga: Soal Ledakan Bom Makassar, Ketum Muhammadiyah Curiga ada Upaya Adu Domba
Baca Juga: Minta MUI Bertindak dan Cegah Terorisme, Denny Siregar: Bikin Fatwa, Pelaku Bom Haram Disholatkan
