PBNU Beberkan Strategi Berantas Terorisme: Basmi Wahabi dan Salafi

- 30 Maret 2021, 17:00 WIB
Said Aqil Siroj menolak keras rencana impor beras karena merugikan petani.
Said Aqil Siroj menolak keras rencana impor beras karena merugikan petani. /Tangkapan layar YouTube/TVNU

RINGTIMES BANYUWANGI – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj, berikan tanggapannya terkait ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

Said Aqil diketahui menyampaikan strategi yang bisa digunakan untuk dapat memerangi tindakan radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Menurut dirinya, terorisme adalah sesuatu yang harus diberantas sejak dari benih dan pintu masuknya.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Soal Ledakan Bom Makassar, Ketum Muhammadiyah Curiga ada Upaya Adu Domba

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Dijebak, Mereka Mati dalam Pengaruh Sihir

Dalam hal ini menurut dia adalah ajaran atau aliran ekstrem yang diketahui akan membawa seseorang ke dalam tindak terorisme dan radikalisme.

"Ini artinya, kalau kita benar-benar sepakat, benar-benar kita satu barisan ingin menghabisi jaringan terorisme,” ujar KH. Said Aqil Siradj, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari webinar 'Mencegah Radikalisme dan Terorisme untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial' di channel youtube TVNU.

Menurut Said Aqil, Pintu masuk dari tindakan terorisme adalah ajaran Wahabi. Dirinya dengan tegas mengatakan jika ajaran tersebut merupakan pintu masuk dari tindakan terorisme.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x