RINGTIMES BANYUWANGI – Media sosial dan internet bak pisau bermata dua. Media sosial dapat dijadikan alat bagi orang lebih baik namun bisa juga membuat orang justru terpapar propanganda radikalisme hingga terorisme.
Maka dari itu, media sosial adalah tempat yang rawan bagi orang yang mudah terpapar radikalisme. BNPT mengungkapkan jika pelaku bom bunuh diir di Makassar beberapa waktu lalu terpapar pengetahuan radikalisme dari media sosial.
Bahkan BNPT menyebut jika pelaku bom bunuh diri itu turut merakit bom melalui pelatihan online.
Husin Alwi Shihab yang merupakan Ketua Cyber Indonesia menyebut dirinya khawatir mengenai maraknya radikalisme berkedok kajian yang di era saat ini semakin hangat.
Baca Juga: Cek Fakta: Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Makassar Disebut Sebagai Mantan Polisi
Banyak orang yang ingin mencari pengetahuan agama justru terbujuk untuk menafsirkan soal ceramah yang mungkin salah tangkap mengenai mati syahid.
Hal itu diungkapkan Husin Alwi Shihab dalam akun Twitternya pada 2 April 2021.
Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul Bom Bunuh Diri Disebut UAS Sebagai Gerakan Mati Syahid, Husin Alwi Shihab Khawatir Banyak Orang Berani
Awaslnya, Husin Alwi Shihab mengunggah video saat UAS (Ustadz Abdul Somad) menjawab pertanyaan mengenai bom bunuh diri di Palestina.