Kasal Sebut Oksigen dalam KRI Nanggala 402 Hanya Mampu Bertahan Kurang dari Satu Hari

- 23 April 2021, 12:37 WIB
Ketersediaan Oksigen Kian Menipis, Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 Dikejar Waktu.
Ketersediaan Oksigen Kian Menipis, Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 Dikejar Waktu. /Antara Foto/Suryanto

RINGTIMES BANYUWANGI – Upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 tetap dilakukan pihak-pihak terkait.

Dikabarkan hilang pada Rabu 21 April 2021, hingga kini upaya pencarian memasuki hari ketiga.

KRI Nanggala 402 dinyatakan menghilang saat melakukan latihan tembak strategis di perairan Bali pada pagi hari.

Sejumlah kabar baik pun muncul, di mana beberapa kapal yang turut mencari menemukan sejumlah titik magnet dan tumpahan minyak yang diduga dari KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Keutamaan 10 Hari Kedua Ramadhan, Fase Ampunan bagi Manusia

Lebih lanjut, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan kondisi dalam kapal selam tersebut.

Menurut Kasal, secara normal, oksigen dalam kapal selam hanya mampu bertahan kurang dari satu hari lagi.

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dalam Pikiran-Rakyat.com dari Antara Bali, oksigen dalam kapal KRI Nanggala 402 hanya mampu bertahan hingga Sabtu, 24 April 2021.

"Jadi kalau kemarin hilang kontak pukul 03.00 WITA. sampai Sabtu pukul 03.00 WITA mudah-mudahan ini segera ditemukan.

Baca Juga: Keutamaan 10 Hari Kedua Ramadhan, Fase Ampunan bagi Manusia

"Sehingga cadangan oksigennya masih ada," jelas Kasal pada Kamis, 21 April 2021.

Kasal juga menjelaskan kondisi dalam kapal saat dinyatakan hilang di perairan Bali.

Pasalnya kapal KRI Nanggala 402 sudah memiliki surat kelaikan yang menandakan kesiapan kapal untuk digunakan.

Kapal KRI Nanggala juga diketahui masih aktif digunakan oleh TNI hingga saat ini.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Update Pencarian KRI Nanggala-402, Sisa Oksigen di dalam Kapal Tersisa Tak Sampai 24 Jam Lagi

Riwayat kapal ini sudah menembak torpedo latihan sebanyak 15 kali dan torpedo perang dua kali dengan sasaran kapal eks KRI hingga keduanya tenggelam.

"Jadi, KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur sehingga kami libatkan untuk latihan penembakan torpedo.

"Baik dalam latihan maupun dalam perang," ujar Yudo Margono kembali.***(Alza Ahdira/Pikrian-Rakyat.com)

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah