Saran Jangan Qomat Pakai Toa Masjid, Jimly Asshiddiqie: Cukup Untuk Adzan Saja

- 25 April 2021, 18:07 WIB
Jimly Asshiddiqie turut mengkritik penggunaan pengeras suara atau toa masjid untuk kegiatan selain kumandang adzan.
Jimly Asshiddiqie turut mengkritik penggunaan pengeras suara atau toa masjid untuk kegiatan selain kumandang adzan. /Dok. ICMI/

RINGTIMES BANYUWANGI – Indonesia tengah dihangatkan dengan isu penggunaan toa masjid untuk membangunkan maysarakat Muslim sahur di bulan Ramadan.

Penggunaan tua masjid atau pengeras suara tersebut disebut menganggu sebagian masyarakat karena terlalu kencang. Namun bukan hanya itu, Jimly Asshiddiqie yang merupakan Mantan Ketua MK turut menyarankan untuk tidak menggunakan toa masjid juga saat membaca iqomah atau qomat.

Usulnya mengenai bacaan iqomah tidak memerlukan pengeras suara tersebut cukup memancing pertanyaan netizen di akun Twitternya yakni @JimlyAs.

Menurutnya, bacaan Iqomah atau qomat cukup menjadi bacaan bagi internal atau jamaah yang berkumpul di dalam masjid. Maka penggunaan pengeras suara untuk qomat tersebut dinilainya tak diperlukan.

Baca Juga: Peristiwa Hari Ini: Proyek Genom Manusia hingga Gedung Kongres Capitol AS Terbakar

Tak hanya itu, Jimly Asshiddiqie juga menyarakan agar penggunaan pengeras suara atau loud speaker dalam masjid cukup digunakan saat mengumandangkan adzan saja yakni lima kali dalam sehari.

"Iqomah juga tdk usah, karena qomat diperlukan hanya utk internal jamaah yg sdh kumpul saja. Loud speaker keluar masjid cukup utk adzan saja, 5 x sehari." tulis Jimly di akun twitternya, @JimlyAs.

Artikel ini sudah diterbitkan di Berita.diy.pikiran-rakyat.com dengan judul Minta Iqomah Tak Perlu Pakai Toa Masjid, Mantan Ketua MK: Khutbah yang Isinya Belum Tentu Cocok juga Jangan

Menurut Jimly Asshiddiqie, berbagai ceramah yang pesannya tak selalu bercocokan dengan masyarakat Islam dan masyarakat sekitar secara umum juga tak perlu menggunakan toa atau pengeras suara masjid.

"Yg lain jngan, apalagi utk khutbah & ceramah yg belum tentu cocok isi pesannya utk masyarakat umum," tambahnya.

Seperti diketahui, isu mengenai penggunaan pengeras suara atau toa masjid kembali naik saat beberapa pihak merasa terganggu dengan suara berlebihan terutama saat membangunkan sahur.

Sejumlah pihak juga turut meminta agar peggunaan toa hanya dilakukan untuk mengumandangkan adzan saja yakni selama 5 kali salam satu hari.

Baca Juga: Ciri-ciri Orang Cerdas, Salah Satunya Sering Berkata Kasar

Kembali mencuatnya isu mengenai penggunaan toa masjid datang dari Zackia Adya Mecca yang melontarkan kritiknya saat mendengar cara membangunkan sahur dengan  toa masjid dengan nada yang kurang etis.

Kritiknya itu dibarengi dengan unggahan video saat suara orang membangunkan sahur dengan toa masjid yang dinilai menganggu.

Zaskia Adya Mecca juga mempertanyakan mengapa saat ini cara membangunkan sahur di bulan Ramadan dengan nada yang aneh sedang menjadi tren di Indonesia.

“Cuma mau nanya ini bangunin model gini lagi HITS katanya?! Trus etis ga si pake toa masjid bangunin model gini?? Apalagi kita tinggal di Indonesia yang agamanya pun beragam.. Apa iya dengan begini jadi tidak menganggu yang lain tidak menjalankan Shaur?!” tulis Zaskia Adya Mecca.***(Iman Fakhrudin/Berita DIY PRMN)

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Berita DIY


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x