Kabinda Papua Gugur Tertembak, Pengamat Usul Tempur Lawan KKB

- 26 April 2021, 19:43 WIB
Kabinda Papua harus gugur karena tertembak. Pengamat rekomendasikan segera lakukan operasi tempur melawan KKB di Papua.
Kabinda Papua harus gugur karena tertembak. Pengamat rekomendasikan segera lakukan operasi tempur melawan KKB di Papua. /Doc.beritasubang.com/

RINGTIMES BANYUWANGI – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa belansungkawanya atas Kabinda Papua yang gugur dalam tugasnya saat kontak tembak dengan KKB di Beoga, Papua pada 25 April 2021.

Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya harus gugur tertembak saat melawan KKB dalam panasnya situasi kemarin.

Atas gugurnya Kabinda Papua, Presiden Jokowi memerintahkan agar Panglima TNI serta Kapolri bekerja sama mengusut dan manangkap seluruh anggota KKB.

Presidne Jokowi juga menegaskan jika tak ada tempat bagi kelompok bersenjata di papua untuk meninggali Indonesia.

Baca Juga: Menengok Kehidupan Manusia 1000 Tahun yang Akan Datang, Seperti apa?

“Saya perintahkan kepada Panglima TNI, Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB,” kata Presiden Jokowi dalam konferensi persnya sebagiamana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Antara.

“Saya tegaskan tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air,” lanjut Presiden jokowi.

Atas meninggalnya Kabinda Papua, Presiden Jokowi menaikkan pangkat satu tingkat kepada Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny atas seluruh pengabdian dan pegorbanannya menjaga tanah air.

Sebelumnya, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny terjebak pada situasi tembak menembak dengan kelompok bersenjata. Kabinda Papua tersebut turun ke lapangan karena ingin melakukan observasi untuk percepatan pemulihan keamanan di Beoga, Papua.

Baca Juga: 3 Amalan Pengundang Rezeki di Bulan Suci Ramadan

Sayangnya kontak tembak tak terelakkan hingga membuat Kabinda Papua harus gugur karena tertembak.

Atas kejadian tersebut, pengamat Intelejen Ridlwan Habib mengatakan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membuat Kabinda Papua tertembak tak bisa ditolerir.

Menurutnya, operasi tempur melalui penegakan hukum layak untuk dilakukan aparat dalam situasi demikian.

“Kelompok ini kecil, estimasi sekitar 25 orang, dapat dilumpuhkan jika satuan tempur TNI dikerahkan,” kata Ridlwan sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Antara.

Ridlwan menilai ulah KKB di Papua tak boleh dibiarkan sehingga operasi penegakan hukum sebenranya boleh dilancarkan oleh aparat dalam menindak tegas KKB di Papua.

Baca Juga: Jadi Saksi Kerumunan Habib Rizieq, Kadinkes DKI: 50 Angka Positif Covid-19 Usai Acara

“Kita tidak dalam status berperang dengan KKB, mereka itu gerombolan kriminal bersenjata, bukan institusi militer resmi, pengacau saja,” kata Ridlwan.

Ia juga menilai hadirnya Kabinda Papua ke Beoga merupakan upaya proaktif BIN untuk memetakan keamanan papua. Namun niat itu justru dianggap tak sesuai rencana dan KKB malah menembaki Kabinda Papua.

Aksi KKB yang menembaki BIN ditengarai karena kemarahan akibat wilayah Beogo bisa dipulihkan oleh aparat penegak hukum.

“Mereka menyerang petugas agar situasi terus mencekam,” kata Ridlwan melanjutkan.***

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah