TKA China Disebut Masuk untuk Proyek Jokowi, WNI Marah Soal Larangan Mudik

- 8 Mei 2021, 07:30 WIB
Kedatangan puluhan TKA asal Wuhan, China untuk  pengerjaan proyek Stranas Jokowi mengundang polemik.
Kedatangan puluhan TKA asal Wuhan, China untuk pengerjaan proyek Stranas Jokowi mengundang polemik. /Pikiran-Rakyat.com/Tommi Andryandi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Tenaga kerja asing (TKA) asal China kembali mendatangi Indonesia untuk melakukan proyek kerja.

Kedatangan TKA dari Wuhan tersebut menjadi polemik karna dianggap bertumpang tindih dengan kebijakan laragan mudik bagi WNI.

Puluhan TKA China masuk ke Indonesia dengan pesawat Lion Air rute Wuhan-Jakarta yang dimaksudkan untuk melaksanakan salah satu proyek presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Stranas.

Imigrasi mengungkapkan bahwa gerombolan TKA asal negara tirai bambu tersebut menyambangi Indonesia dengan tujuan kerja.

Baca Juga: TKA China Punya Surat Bebas Covid-19, Rocky Gerung: Pemudik Bisa Tunjukkan Hal yang Sama?

Kehadiran TKA China di Indonesia diprediksikan mencapai 2.500 orang dalam kurun waktu dua bulan saja.

Tumpang tindih aturan tersebut menjadi sorotan bagi beberapa tokoh publik dan pengamat politik seperti Faisal Basri, Fadli Zon, hingga Rocky Gerung.

Faisal Basri menyebutkan kedatangan lebih dari ribuan TKA asal China ke Indonesia bak menggali kuburan sendiri bagi negara.

“Selama Maret 2021, pekerja asing asal China masuk sebanyak 2.513 orang lewat bandara Sam Ratulangi, naik lebih 2 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 1.027 orang,” tutur Faisal Basri sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Twitter @FaisalBasri.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Terseok Menuju Pilpres 2024 karena Tanpa Habib Rizieq Shihab

Selain itu, Fadli Zon juga mempertanyakan langkah pemerintah dengan situasi kekecewaan publik akibat tak diperbolehkan mudik, sementara dalam hal lain TKA masuk ke Indonesia untuk pengerjaan proyek Stranas Jokowi.

"Di India sudah diblokir, tapi ini dibuka. Menurut saya harusnya pemerintah larang dulu semua kalau memang mau konsisten dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat," kata Fadli Zon.

Lebih lanjut, Fadli Zon mempertanyakan konsistensi pemerintah dalam pengambilan sikap semasa mudik lebaran.

"Kita mau menangani kesehatan dulu apa bisnis yang seperti itu?," lanjutnya.

Baca Juga: TKA Boleh Masuk Saat Warga Dilarang Mudik, Tagar Tumbangkan Boneka Tiongkok Bergaung

Menilai kebijakan pemerintah, Pengamat Politik Rocky Gerung menyampaikan pihak pengasa tidak peka dengan psikologis rakyat yang dinilai sedang panas akibat tak boleh mudik.

“Pemerintah nggak punya peralatan untuk mengucapkan kepatuhan hukum, hukum baru bisa efektif kalau dipatuhi, kalau banyak orang ingin melanggar hukum, artinya pemerintah gagal untuk menghasilkan kultur hukum yang bisa dipatuhi,” kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal Youtube Rocky Gerung Official.

Menurutnya, tak akan ada hukum yang efektif apabila langsung dihalangi dengan cara-cara paksaan.

“Hukum baru bisa disebut hukum kalau ada kesadaran hukum, kalau tidak ada kesadaran hukum ya bukan salah rakyat, pemerintah yang gagal,” tegas Rocky Gerung.

Baca Juga: Sangat Ironis, Jutaan Pekerja Dalam Negeri Kena PHK, TKA China Bawa Rp 3 Triliun ke Negerinya

Ia menilai ketidakadilan yang terjadi saat larangan mudik bagi WNI ada disamping kedatangan TKA asal China untuk pengerjaan proyek Jokowi.

“Akhirnya orang mendebat, dia punya surat bebas Covid, lho yang mudik juga banyak yang bisa tunjukkan hal yang sama kan?,” kata Rocky Gerung.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x