Tarawih Kilat, 23 Rakaat Selesai Hanya dalam Hitungan 6 Menit

- 29 April 2020, 15:05 WIB
/

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Warga di Pondok Pesantren Al-Quraniyah, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu melaksanakan salat tarawih kilat berjamaah, pada Selasa 28 April 2020 malam.

Saat ini, masyarakat tengah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Selama bulan suci berlangsung, masyarakat pastinya menjalankan salat tarawih selepas waktu isya.

Meski tak semuanya bisa beribadah di masjid karena pandemi virus Covid-19, sebagian warga masih bisa tarawih di masjid.

Baca Juga: Polsek Wuluhan: Nekat Buka Saat Ramadhan, Akan Segera Dibubarkan

Salah satu yang menjalankan tarawih berjemaah di masjid ada di Pondok Pesantren Al-Quraniyah yang terletak di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.

Di sana, salat tarawih masih berjalan dengan catatan masih tetap menjalankan protokol kesehatan.

Protokol tersebut antara lain menjaga jarak dengan jemaah lain dan wajib menggunakan masker.

Baca Juga: Rupiah Naik, Dolar AS Justru Menurun Dibanding Mata Uang Negara Lain

Suhu tubuh para jemaah pun dicek satu persatu sebelum memasuki masjid. Ruangan masjid pun sebelum digunakan salat disemprot disinfektan terlebih dahulu.

Namun bukan penerapan social distancing yang akan dibahas melainkan cara salat tarawih di sana yang tergolong beda dari biasa.

Salat tarawih di sana dilakukan secara kilat. Betapa tidak, salat tarawih 23 rakaat hanya dilakukan dalam waktu 6 menit saja.

Baca Juga: Kepala Kemenag Malang Positif Covid-19, Usai Pelatihan Petugas Haji

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Quraniyah Azun Mauzun mengatakan, waktu salat tarawih pada tahun ini lebih cepat dari tahun sebelumnya.

"Tahun kemarin salat tarawih dikerjakan dalam waktu 7 menit," ungkap Azun, Rabu 29 Maret 2020.

 

Dia mengatakan, cepatnya salat tarawih bukan karena adanya pandemi virus covid-19. Sudah 20 tahun lamanya pondok pesantren menjalankan salat tarawih kilat.

Baca Juga: Banyak Warga yang Nekat Mudik Akan Sulit Kembali Masuk ke Jakarta

Cepatnya salat tarawih memang tak biasa karena rata-rata salat 23 rakaat dilaksanakan dalam waktu 30 menit bahkan lebih.

Azun mengaku, dirinya hanya menjalankan rukun-rukun salatnya saja. Selain itu, surat yang dibacakan pun pendek-pendek. Hal itulah yang membuat salat tarawih berlangsung kilat.

Tak heran, untuk bisa melaksanakan salat tarawih kilat dibutuhkan stamina yang kuat. Kebanyakan jemaah salat tarawih kilat merupakan anak muda di desanya.

Baca Juga: Dampak Pandemi Harga Mobil Bekas Menurun, Hingga Rp 100 Jutaan

Dia mengatakan, munculnya salat tarawih kilat karena minimnya anak muda yang melaksanakan tarawih dengan alasan malas. Saat ini, anak muda mulai salat tarawih meskipun dilakukan secara cepat.

 

Berkenaan dengan kekhusyukan salat, Azun mengatakan, hal itu kembali kepada pribadi masing-masing.

 

Seseorang bisa saja khusyuk menjalankan salat meski dilakukan dengan kilat. Sebaliknya tidak akan khusyuk jika dilakukan secara cepat.

Baca Juga: Bantuan Tak Kunjung Datang, Perempuan Asal Thailand ini Putus Asa

"Tergantung dari pribadi dan hati masing-masing,” tegas dia.

 

Dia menyadari, salah tarawih kilat memang mengundang pro kontra di tengah masyarakat.

"Dalam hal ibadah pro kontra adalah hal biasa. Cara menyikapinya kita terangkan secara perlahan.

Baca Juga: Update 29 April 2020, Hampir 1 juta Pasien COVID-19 Dinyatakan Sembuh

"Mungkin mereka menyangka tarawih kilat itu campuran jemaahnya. Padahal kan khusus laki-laki dan berumur muda," tegas Azun.

Salah seorang warga, Harjo mengatakan, dirinya mengetahui akan keberadaan salat tarawih kilat di Krangkeng.

 

Namun ia lebih memilih melaksanakan tarawih secara biasa. Selain letak ponpes yang jauh, dirinya akan lebih menikmati ibadah jika dilakukan secara perlahan.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Baca Juga: Diduga Mencuri, Pria Berkebutuhan Khusus ini Dihakimi Warga Setempat

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x