Upaya Memutus Mata Rantai Corona, Gubernur Jatim Kerahkan Tim Covid-19

- 5 Juni 2020, 13:35 WIB
Petugas Pemadam Kebakaran Menyemprot Cairan Disinfektan, Untuk memutus Mata Rantai Penyebaran Virus Corona.*
Petugas Pemadam Kebakaran Menyemprot Cairan Disinfektan, Untuk memutus Mata Rantai Penyebaran Virus Corona.* /Egi Septiadi / PRMN

RINGTIMES BANYUWANGI - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengutus tim 'Covid-19 Hunter' untuk menyasar warga berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ke berbagai daerah. 

Harapannya hal ini sebagai salah satu langkah upaya efektivitas memutus mata rantai penyebaran virus corona. Pasalnya, OTG dan PDP berpotensi cukup tinggi untuk terkonfirmasi positif sehingga harus segera mendapat penanganan khusus."Kira-kira OTG terakhir, potensi kemungkinan positif sampai dengan 35 persen, sedangkan PDP hingga 55 persen," ucap Khofifah.

Baca Juga: CEO Infront Moto Racing Bahas Lanjutan Kejuaraan Dunia Motocross 2020

Gubernur Jawa Timur pun menegaskan tim ditugaskan untuk menyisir beberapa daerah di Jatim yang memiliki catatan angka OTG dan PDP terbesar (di atas 50 persen).

Daerah sasaran antara lain Sidoarjo, Kediri, Tulungagung, Gresik, Bangkalan, Nganjuk, Lamongan, Madiun, Nganjuk dan Probolinggo.Selain itu, tim yang akan bekerja mulai Jumat, 5 Juni 2020 itu dipastikan mendapat dukungan dari aparat TNI dan Polri, serta tim kedokteran dari masing-masing daerah.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Jurnalpresisi.com dengan judul "Mengenal 'COVID-19 Hunter', Tim yang Bertugas untuk Menyasar Warga OTG dan PDP"

Berdasarkan data, jumlah PDP dan OTG di 10 daerah tersebut mencapai 52 persen di Jatim.

Nama-namanyapun sudah dikantongi oleh Dinas Kesehatan masing-masing kabupaten/kota.

Baca Juga: 3.400 Warga Palestina Dibunuh Otoritas Israel Selama 10 Tahun Terakhir

"Tim diharapkan menyisir 100 persen dan dilakukan tes cepat. Jika hasilnya reaktif segera dilakukan tes swab. Kalau OTG dan PDP ini sudah terkonfirmasi, solusinya bisa masuk diobservasi atau diisolasi di rumah sakit," katanya.

Di tempat yang sama, Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim.dr Joni Wahyuhadi menyampaikan tim di lapangan melakukan pemeriksaan yang titik-titiknya ditentukan oleh masing-masing daerah.

Baca Juga: SEKILAS INFO Penyebab Pemadaman Listrik Di Banyuwangi 4 Juni 2020

Selanjutnya, setiap hari tim dari provinsi akan melakukan screening terhadap 150 orang untuk melakukan rapid test, VTM, dan catridge yang telah disiapkan provinsi.

"Pemeriksaan 150 orang setiap hari agar tim pemeriksa tidak capek, sebab kalau sudah capek malah tidak cermat," tutur direktur utama RSUD dr Soetomo Surabaya tersebut (Tim PRMN 01).

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x