Inilah Penyebab Suara Keras dari Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta Beri Peringatan

- 16 Juli 2020, 15:20 WIB
Erupsi Gunung Merapi pagi tadi.
Erupsi Gunung Merapi pagi tadi. /(facebook/nurjanah)

RINGTIMES BANYUWANGI - Terkait dengan suara keras yang terdengar sebanyak dua kali dari Pos Babadab di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) membenarkan adanya suara keras tersebut.

BPPTKG Yogyakarta mengatakan bahwa suara tersebut akibat terjadinya guguran. Guguran pertama terjadi pada pukul 18.29 dengan durasi 86 detik dan guguran kedua pukul 19.13 dengan durasi 87 detik. 

Berdasarkan pengamatan sejak 15 Juli pukul 18.00 hingga 24.00, guguran dengan amplitudo 60 – 70 mm. Hembusan sebanyak dua kali dengan besar amplitudo 2 mm, durasi 12 – 17 detik.

Baca Juga: Secara Gamblang Parto Tak Setujui Hubungan Putrinya Amanda Caesa dan Billy Syahputra

Kejadian hybrid atau fase sebanyak empat kali dengan amplitudo 45-55 mm, durasi 9-10 detik. Sementara kejadian tektonik lokal sebanyak satu kali.

“Sampai saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi adalah ‘waspada’,” terang Heru Suparwaka sebagaimana diberitakan Portaljogja.com sebelumnya dalam artikel "Gunung Merapi Keluarkan Suara Sangat Keras, Ini Penjelasan BPPTKG Yogyakarta"

BPPTKG kembali mengingatkan bahwa potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas yang disebabkan oleh runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.

Area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia. Masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif.

Masyarakat juga harus mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Merapi.***( Tim PRMN 01 / Pikiran Rakyat)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x