RINGTIMES BANYUWANGI - Pihak kepolisian mengatakan bahwa CCTV yang digunakan untuk melihat titik terang pada kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo terlihat buram.
Pasalnya, kualitas video CCTV tersebut rendah sehingga membuat polisi kesulitan untuk melihat apa yang ada di dalam kamera.
Ia pun menyerahkan semuanya pada tim yang bertugas untuk menggunakan alat yang bisa membuat video jadi lebih terang lagi.
Baca Juga: 15 Macam Kuliner ini Dapat Anda Temukan di Pasar Wit-witan, Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi
Berita ini telah terbit di Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Alih-alih Dapat Petunjuk Kasus Kematian Editor Metro TV, Polisi Malah Kesulitan saat Periksa CCTV
"Gambaran CCTV itu tidak jelas. Karena tidak jelasnya kami minta bantu laboratorium dengan alat khusus sehingga mempermudah kita melihat. Seperti apa mungkin jenis mobilnya, pelat nomornya, dan lain sebagainya," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Mochammad Irwan Susanto di kantornya, Jumat 17 Juli 2020.
Ternyata, tak hanya videonya buram namun polisi juga menemukan beberapa rekaman video CCTV tersebut ada yang terhapus.
"Kalau kami di TKP, informasi terakhir (CCTV) itu sudah terhapus karena sudah tertimpa (video lain). Yang sangat dekat dengan TKP itu sudah terhapus, tapi kita berupaya mencari agar terang perkara ini," ujarnya, dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari situs Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com.
Pihaknya juga mengakui kesulitan untuk melacak jejak terduga pelaku meski telah mengerahkan tim pelacak anjing K-9.
Baca Juga: Mengenal Putri Beatrice, Pakai Tiara dan Gaun Ratu Elizabeth di Hari Pernikahannya