Network
Usai pengumuman, Hasto menegaskan setiap paslon wajib mengikuti sekolah partai guna memperkuat pemahaman terhadap ideologi Pancasila, memiliki pengetahuan di bidang legislasi dan anggaran, tata pemerintahan yang baik dan bersih, serta program kerakyatan berbasis Trisakti Bung Karno.
Sebelumnya, pada 19 Februari 2020, DPP PDIP mengumumkan 48 pasangan calon untuk Pilkada 2020. Ini adalah gelombang pertama. Selanjutnya, ada 45 nama calon lain pada gelombang kedua yang digelar pada 17 Juli 2020. Pilkada 2020 sendiri digelar di 270 daerah, yang terdiri dari 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Mengenai pandemi yang masih menghantui, Hasto optimistis penyelenggaraan Pilkada akan tetap masih bisa digelar. Menurut dia, tidak boleh ada pemerintahan yang kosong.
Baca Juga: Ulang Tahun pada 10 Agustus, Begini Perjalanan Karir Marshanda
“Pilkada tanggal 9 Desember 2020 yang akan datang juga merupakan jawaban kita terhadap rakyat," ujar Hasto.
Hasto mengatakan Pilkada di tengah pandemi akan menjadi momentum bagi calon kepala daerah dalam mengatasi penularan virus corona atau Covid-19 ini. Selain itu, Pilkada serentak ini juga menjadi ujian calon kepala daerah dalam mendorong agenda perubahan struktural di dalam kehidupan perekonomian rakyat.
"Bagaimana mereka memberikan jawaban yang jelas terhadap agenda-agenda misalnya mendorong program padat karya, menciptakan lapangan kerja di desa, menciptakan lapangan kerja secara kreatif di kota," kata Hasto.
Baca Juga: Loker Banyuwangi 2020 : Lowongan Pekerjaan Bank Bukopin Sebagai RBO dan RTBO
Mengenai kesiapan menyongsong gelaran Pilkada, Hasto menuturkan bahwa partainya sudah siap. Hal itu ditandai dengan adanya sekolah partai yang dilakukan secara virtual bagi calon kepala daerah, pelatihan terhadap saksi yang sudah dilaksanakan sebanyak enam kali, hingga strategi pelaksanaan kampanye secara virtual.
"Bagi PDIP langkah-langkah strategis kami sudah siapkan," ucap dia.(Muhammad Irfan/Pikiran Rakyat).***
