Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Indonesia, Sudah Masuki Tahap 3 dan Mulai Diujikan Pada Relawan

- 11 Agustus 2020, 20:40 WIB
Relawan di Kota Xuzhou ikut serta dalam uji coba Tiongkok untuk menemukan vaksin Covid-19.
Relawan di Kota Xuzhou ikut serta dalam uji coba Tiongkok untuk menemukan vaksin Covid-19. /ABC

RINGTIMES BANYUWANGI - Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19  akan dimulai secara resmi di Indonesia pada 10 Agustus 2020 kemarin.

Kegiatan itu dimulai dengan penyuntikan perdana kepada 20 relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjara (Unpad) yang disaksikan langsung Presiden Joko Widodo.

Pada kegiatan tersebut, presiden Jokowi juga meninjau fasilitas dan kapasitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma. Turut hadir serta Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Erick Thohir, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, Kepala BNPB Doni Monardo, dan  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Indonesia Masuki Uji Klinis Vaksin Tahap 3, Erick Thohir: Tak Banyak yang Sudah Sampai Tahap Ini

Baca Juga: Kenali Manfaat Daun Saga untuk Kesehatan, Salah Satunya Menambah Nafsu Makan

Erick Thohir menjelaskan, uji klinis fase tiga ini merupakan tahapan akhir sebelum vaksin Covid-19 diproduksi secara masal. Telah dijadwalkan, penyuntikan akan dilakukan pada 1.620 orang relawan.

"Semua tahap uji klinis, termasuk otorisasi dari BPOM ditargetkan akan tuntas pada Januari 2021," ujarnya seperti yang dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-Rakyat.com

Ia mengaku bersyukur, Indonesia bisa memasuki uji klinis tahap ketiga. Erick juga mengaku bangga dengan dengan kemampuan Bio Farma bekerjasama dengan lembaga Sinovac asal Tiongkok karena sudah memasuki uji klinis tahap ketiga.

"Tidak banyak negara atau lembaga penelitian yang sudah mencapai uji klinis hingga tahap ini," ujarnya.

Baca Juga: Tak Perlu Obat, Manfaat Seledri untuk Atasi Berbagai Penyakit, Turunkan Kolesterol

Ia mengatakan, uji klinis tahap 3 sebelum vaksin Covid-19 ini diproduksi besar-besaran merupakan tahapan yang perlu dilalui semua produk farmasi, termasuk obat-obatan dan vaksin.

Menurut dia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) RI sudah mengetahui hasil positif dari tahapan uji klinis vaksin Covid-19, mulai dari uji pre-klinis, uji klinis tahap 1 dan uji klinis tahap 2 yang dilakukan di Tiongkok.

"Kerjasama Bio Farma dengan Sinovac terjadi karena memiliki kesamaan platform antara vaksin yang dikembangkan Sinovac dengan kemampuan Bio Farma dalam memproduksinya yaitu inactivated vaccine," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, pengalaman Sinovac dalam pengembangan vaksin di tengah pandemi dan memenuhi Pre-qualifikasi WHO, seperti pembuatan vaksin SARS, memperkuat keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin yang dibutuhkan seluruh dunia tersebut.

Baca Juga: Manfaat Tanaman Duduk untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Asam Urat

Sementara itu, jumlah 1.620 subjek relawan diperoleh Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma setelah melewati dua kali skrining. Rekrutmen pertama mampu menjaring 540 subjek, sedangkan di tahap kedua diperoleh 1.080 subjek relawan.

"Relawan yang terpilih setelah lolos dari pengujian imunogenitas (respon imun) dan efikasi (respon dalam melawan virus) melalui tes darah," tuturnya.

Adapun penyuntikan akan dilakukan secara bertahap. Untuk gelombang pertama di minggu kedua Agustus ini, tes vaksin diterapkan kepada 120 subjek relawan.

Uji berikutnya akan digelar pada minggu ketiga dan minggu keempat bulan ini, masing-masing sebanyak 144 relawan. Dengan demikian, diperkirakan pada awal September, sebanyak 408 relawan sudah menjalani tes vaksin.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Timun Rebus Bisa Melawan Sel Kanker

Penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis tahap 3 dilakukan terus-menerus dan akan berlangsung hingga minggu ketiga Desember, dengan total 1.620 relawan. Karena itulah, menurut Erick, mayoritas relawan adalah merupakan warga Bandung karena mereka harus terus dimonitor, diperiksa, dan menjalani analisa rutin dalam menilai efektifitas vaksin.

"Kini kita tunggu enam bulan ke depan. Insyaa Allah, jika uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, kita siapkan registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi masal dan bisa digunakan mengatasi virus Covid-19 ini," kata Erick.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, menyatakan kesiapan Bio Farma meningkatkan kapasitas produksi dijalankan dengan memanfaatkan fasilitas produksi yang sudah ada di lahan Bio Farma tanpa perlu melakukan penambahan investasi. Saar ini kapasitas produksi Bio Farma adalah 100 juta dosis vaksin Covid-19 per rahun dan akan ditingkatkan menjadi 250 juta dosis vaksin pada akhir tahun.

"Mudah–mudahan kapasitas yang kami miliki ini, dapat membantu pemerintah dalam menghadapi dan mengatasi pandemi Covid-19 melalui produksi vaksin Covid-19," ujar Honesti.***(Ai Rika Rachmawati/Pikiran Rakyat)

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x