Presiden Ungkap RAPBN 2021 Mendatang Diarahkan Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

- 15 Agustus 2020, 13:45 WIB
Presiden Jokowi saat berpidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara Komplek Senayan, Jakarta Jumat, 14 Agustus 2020.
Presiden Jokowi saat berpidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara Komplek Senayan, Jakarta Jumat, 14 Agustus 2020. //Twitter- @jokowi

RINGTIMES BANYUWANGIPresiden RI Joko Widodo mengungkapkan, bahwa pandemi Covid-19 awalnya berdampak pada kesehatan yang akhirnya berimbas pada perekonomian.

Ia juga beranggapan, Indonesia sama seperti negara lainnya yang melakukan langkah-langkah untuk mengatasi Covid-19 sambil mempertahankan perekonomiannya.

Hal tersebut diungkapkannya dalam akun Instagram pribadi @jokowi, yang diunggah pada hari ini, Sabtu 15 Agustus 2020.

Baca Juga: Terbaru, Facebook Akan Menggabungkan Obrolan Instagram dan Messenger Dalam Pembaruannya Nanti

"Salah satunya, dengan pelebaran defisit yang dilakukan mengingat kebutuhan belanja negara untuk penanganan kesehatan dan perekonomian meningkat pada saat pendapatan negara mengalami penurunan," tambahnya.

Namun, lanjutnya, pemerintah berkomitmen untuk tetap menjaga pengelolaan fiskal secara hati-hati selama pandemi Covid-19.

"Sementara, rancangan kebijakan APBN 2021 mendatang diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi," tulisnya.

Baca Juga: Berikut Harga Sepeda Gunung Terlaris 2020, Mulai dari Rp1 Jutaan

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Soal Rancangan Kebijakan Anggaran 2021, Jokowi: Diarahkan Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

APBN 2021 juga digunakan untuk mendorong reformasi struktural, mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital, dan pemanfaatan serta antisipasi perubahan demografi.

Tak hanya itu, menurut Presiden Jokowi, pelaksanaan reformasi fundamental harus dilakukan dalam hal pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan sistem penganggaran serta perpajakan.

"Berpijak pada strategi tersebut, pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2021, yaitu Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi," tutupnya.

Baca Juga: Rekomendasi HP Vivo Terbaik di Tahun 2020, dengan Harga di Bawah 2 Jutaan

Diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan RAPBN 2021 mencapai Rp2.747 triliun.

Dalam angka tersebut, lanjutnya, sebanyak 6,2 persen atau setara Rp167,7 triliun digunakan untuk kesehatan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Berawal dari persoalan kesehatan, pandemi Covid-19 pada akhirnya berimbas ke perkonomian. Seperti banyak negara lain, Indonesia juga melakukan langkah-langkah luar biasa mengatasi pandemi dan di saat yang sama berusaha mempertahankan perekonomian. Salah satunya, dengan pelebaran defisit yang dilakukan mengingat kebutuhan belanja negara untuk penanganan kesehatan dan perekonomian meningkat pada saat pendapatan negara mengalami penurunan. Meski demikian, pemerintah berkomitmen untuk tetap menjaga pengelolaan fiskal secara hati-hati selama masa pandemi. Sementara, rancangan kebijakan APBN 2021 mendatang diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi, mendorong reformasi struktural, mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital, dan pemanfaatan serta antisipasi perubahan demografi. Selain itu, pelaksanaan reformasi fundamental juga harus dilakukan dalam hal pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan sistem penganggaran serta perpajakan. Berpijak pada strategi tersebut, pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2021, yaitu Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

 

Sedangkan sebanyak 20 persen RAPBN 2020 atau setara dengan Rp549,5 triliun digunakan untuk pendidikan. (Tita Salsabila/Pikiran Rakyat).***

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x