Sebut Masih Riset, BMKG Akhiri Kepanikan Terkait Gempa Megathrust dan Tsunami

- 27 September 2020, 15:30 WIB
Masyarakat Jangan Panik, BMKG: Tsunami 20 Meter Hanya Berpotensi, Belum Tentu Terjadi
Masyarakat Jangan Panik, BMKG: Tsunami 20 Meter Hanya Berpotensi, Belum Tentu Terjadi /Reuters/

RINGTIMES BANYUWANGI - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengimbau warga untuk tidak panik terkait informasi potensi gempa megathrust dan tsunami.

"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah kagetan setiap ada informasi potensi bencana," katanya di Jakarta yang dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Portal Surabaya dari Antara News pada Minggu 27 September 2020.

Daryono mengatakan kecemasan dan kepanikan terkait informasi mengenai potensi gempa megathrust kemungkinan adanya kesalahpahaman di kalangan masyarakat.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Portalsurabaya.com dengan judul Akhiri Kepanikan Sekarang, Gempa Megathrust dan Tsunami di Laut Selatan Jawa Masih Riset

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Ia menambahkan bahwa informasi mengenai potensi gempa megathrust berdasarkan pemodelan yang dibuat oleh para ahli ditujukan sebagai acuan mitigasi.

Akan tetapi, sejumlah warga belum memahami secara tepat, dan menganggap informasi tersebut sebagai potensi bencana yang akan terjadi dalam waktu dekat.

"Ini masalah sains komunikasi yang masih terus saja terjadi, karena hingga saat ini masih ada gap atau jurang pemisah antara kalangan para ahli dengan konsep ilmiahnya dan masyarakat yang memiliki latar belakang dan tingkat pengetahuan yang sangat beragam," ucap Daryono.

Jika informasi ini yang disalahpahamkan oleh warganet bahkan mayarakat luas, akan menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar.

Baca Juga: Mudah Tumbuh Liar, Ternyata Cocor Bebek Miliki Manfaat Kesehatan, Salah Satunya Sembuhkan Luka

"Kasus semacam ini tampaknya masih akan terus berulang, dan pastinya harus diperbaiki dan akhiri," ujar Daryono.

Daryono memaparkan, kepanikan masyarakat akibat informasi mengenai potensi gempa megathrust sering berulang setelah bencana tsunami yang pernah melanda Aceh 2004 lalu.

Kegaduhan tersebut sering muncul setiap ada para ahli yang menyampaikan pandangan mengenai potensi gempa dan tsunami.

Belum lagi beberapa media tidak utuh dalam menyajikannya sehingga menimbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi iPhone SE 2020, Fitur Mewah Kualitas Super Canggih

"Masyarakat juga jangan mudah terpancing dengan judul berita dari media yang dengan bombastis memberitakan potensi bencana," ucap Daryono.

Daryono menambahkan bahwa zona megathrust sebenarnya sekedar istilah dalam menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.

Ia menyebut seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust disebut sebagai gempa megathrust dan gempa megathrust tidak selalu berkekuatan besar.

Sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa digunakan untuk memprediksi kapan dan di mana gempa akan terjadi dan seberapa besar kekuatannya.

Baca Juga: Your Eyes Tell BTS Berbahasa Jepang Kuasai Tangga Lagu iTunes di 95 Negara

Waspada memang diperlukan bagi setiap orang namun, terlalu khawatir adalah hal yang tidak diinginkan oleh BMKG.***(Yohanes Bayu/Portal Surabaya)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x