Waspadalah, Perhatikan 2 Tanda Alam Pertanda Akan Datangnya Tsunami

- 30 September 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi tsunami/Waspadalah, Perhatikan 2 Tanda Alam Pertanda Akan Datangnya Tsunami
Ilustrasi tsunami/Waspadalah, Perhatikan 2 Tanda Alam Pertanda Akan Datangnya Tsunami /PEXELS/Jess Vide

RINGTIMES BANYUWANGI – Warga mulai diresahkan dengan hasil dari kajian Institut Teknologi Bandung yang memprediksi akan datangnya tsunami setinggi 20 meter.

Imbauan kepada warga agar tidak terlalu panik karena kondisi tersebut belum tentu terjadi diberikan oleh Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dwikorita Karnawati selaku BMKG menekankan, potensi itu merupakan skenario terburuk yang akan terjadi jika zona yang selama ini terkunci di Selatan Jawa barat dan Selatan Jawa Timur lepas bareng-bareng.

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Himbauan dari Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Jawa Timur juga diberikan agar masyarakat untuk membekali diri dengan tanda-tanda alam jika terjadi bencana dan cara menyikapinya.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Zona Jakarta dengan judul Waspada Sebelum Bencana, 2 Tanda Alam ini Jadi Pertanda Pasti Datangnya Tsunami dalam Waktu Dekat

Dua tanda pasti yang dijelaskan oleh BPBD Lumajang yang bisa menandakan akan datangnya tsunami dalam waktu dekat.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV, SCTV, dan Indosiar Hari Ini Rabu, 30 September 2020

Tanda pertama yakni dilihat berdasarkan prilaku hewan khususnya burung-burung laut yang terbang ke daratan, menjadi salah satu tanda bahaya terjadinya tsunami.

Hal ini dikarenakan insting hewani burung yang sangat kuat.

Tanda kedua adalah, surutnya mata air di sumur rumah warga yang berada di sepanjang bibir pantai secara mendadak dan diiringi surutnya air laut secara tiba-tiba.

"Burung burung laut terbang ke darat dan air sumur masyarakat terutama masyarakat di sekitar pantai, harus ada siskamling saat ini," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana dan Logistik, Wawan HS, Selasa (29/9/2020).

Baca Juga: Mengkhawatirkan, 10 Ibu Kota Provinsi di Indonesia Berpotensi Tersapu Tsunami Setinggi 20 Meter

Ia berharap masyarakat bisa mengaktifkan siskamling terutama pada Desa Tangguh Bencana (Desana) yakni daerah disekitar pantai yang sudah disiapkan alat Early Warning System (EWS) atau sirine yang telah ditempatkan di masing-masing titik terdampak tsunami seperti di Masjid dan Balai desa.

Hal ini dikarenakan insting hewani burung yang sangat kuat.

Tanda kedua adalah, surutnya mata air di sumur rumah warga yang berada di sepanjang bibir pantai secara mendadak dan diiringi surutnya air laut secara tiba-tiba.

"Burung burung laut terbang ke darat dan air sumur masyarakat terutama masyarakat di sekitar pantai, harus ada siskamling saat ini," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana dan Logistik, Wawan HS, Selasa (29/9/2020).

Baca Juga: Waspada, Menurut BMKG Potensi Tsunami Bisa Terjadi di Banyak Wilayah Indonesia

Karenanya, Wawan mengharapkan, masyarakat bisa mengaktifkan siskamling terutama pada Desa Tangguh Bencana (Desana) yakni daerah disekitar pantai yang sudah disiapkan alat Early Warning System (EWS) atau sirine yang telah ditempatkan di masing-masing titik terdampak tsunami seperti di Masjid dan Balai desa.

"Selain itu di masing-masing titik juga sudah disiapkan Warning Receiver System (WRS) untuk memonitor gempa yang terjadi diseluruh Indonesia selama 24 jam penuh oleh personil," jelasnya.

"Untuk itu semua masyarakat saat ini perlu mewaspadai semua tanda dan peringatan tersebut selama informasi tersebut berasal dari institusi resmi, namun masyarakat tidak perlu panik," tandasnya.***  (Ines Dewi/ Zona Jakarta)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x