Ricuh, Mahasiswa UPB Berujung Kritis Akibat Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja

- 8 Oktober 2020, 18:45 WIB
SEORANG pengunjukrasa  hilang keseimbangan saat keamanan melepaskan semprotan air ke arah ribuan mahasiswa bersama sejumlah elemen masyarakat yang melakukan demo  di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (7/10/2020). Dalam aksin penolakan pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR RI tersebut berakhir ricuh.  ARMIN ABDUL JABBAR/"PR"
SEORANG pengunjukrasa hilang keseimbangan saat keamanan melepaskan semprotan air ke arah ribuan mahasiswa bersama sejumlah elemen masyarakat yang melakukan demo di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (7/10/2020). Dalam aksin penolakan pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR RI tersebut berakhir ricuh. ARMIN ABDUL JABBAR/"PR" /arminabduljabbar/

RINGTIMES BANYUWANGI- Aksi demonstrasi turun ke jalan yang digagas oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia demi menuntut pembatalan UU Omnibus Law Cipta Kerja hari Kamis, 8 Oktober 2020 terus terjadi.

Aksi penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja ini diikuti oleh kalangan mahasiswa, sejumlah serikat buruh, hingga anak STM.

UU Omnibus Law Cipta Kerja telah disahkan oleh DPR bersama pemerintah bersama tujuh Fraksi dalam rapat paripurna DPR RI pada Senin, 5 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Akui Tahu Dalang di Balik Demo UU Cipta Kerja, Pemerintah: Tokoh di Balik Ini Punya Ego Sangat Besar

Rapat paripurna DPR tersebut sempat diwarnai aksi penolakan dari dua fraksi yakni Fraksi Demokrat dan Fraksi PKS.

Tak hanya menolak, Fraksi Demokrat bahkan menyatakan walk out dari rapat paripurna tersebut.

Atas pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja ini, aksi turun ke jalan digelar oleh BEM Seluruh Indonesia dan dibanjiri ribuan mahasiswa dari berbagai universitas, serikat buruh dan anak STM pada Kamis, 8 Oktober 2020.

Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja tersebut berujung ricuh di beberapa wilayah di Indonesia.

Baca Juga: #JokowiKabur Trending Twitter, Jokowi Dipastikan Tidak Ada di Istana Negara

Salah satu korban dari ricuhnya demonstrasi ini adalah mahasiswa UPB yang sempat dikatakan kritis.

Sebanyak enam Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa (UPB) dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kritis pasca bentrok saat demo berlangsung.

Demonstrasi tersebut sempat berlangsung di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Rabu 7 Oktober 2020.

"Enam orang dalam kondisi cukup kritis, satu mahasiswa masih dalam tindakan serius karena terus mengalami pendarahan," kata Humas Universitas Pelita Bangsa, Nining Yuningsih, Rabu, 7 Oktober 2020 sebagaimana dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Lingkar Kediri.

Enam mahasiswa tersebut dilarikan ke dua rumah sakit berbeda.

Tiga diantaranya dibawa ke RS Harapan Keluarga dan tiga lainnya ke RS Karya Medika.

Baca Juga: DPR Panik, Mendadak Minta Pemerintah Gandeng Buruh untuk Bahas Turunan UU Cipta Kerja

Mahasiswa didominasi luka pendarahan dibagian kepala hingga pelipis.

Hingga saat ini, keenam mahasiswa tersebut masih dirawat di rumah sakit.

Nining menegaskan, kabar bahwa ada mahasiswa UPB yang meninggal adalah hoaks.

"Namun kabar mahasiswa kami meninggal dapat kami tegaskan bahwa itu tidak benar," kata Nining.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah