Kunjungan Menhan Prabowo ke AS Bakal Jadi Angin Segar untuk Pilpres 2024

- 16 Oktober 2020, 11:11 WIB
Prabowo Diundang Menhan Amerika Serikat untuk membicarakan kerja sama militer
Prabowo Diundang Menhan Amerika Serikat untuk membicarakan kerja sama militer /RRI

RINGTIMES BANYUWANGI - Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto memberikan penilaian terhadap kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo untuk memenuhi undangan Menhan Amerika Serikat (AS) Mark T Esper bakal menjadi angin segar untuk pencalonannya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Kondisi ini sangat menguntungkan Indonesia, termasuk bagi Prabowo yang akan kembali dicalonkan Gerindra sebagai Capres di 2024. Jika reposisi, dan konsolidasi politik nasional dan internasional mampu dilakukan oleh Prabowo, maka di Pilpres 2024 Prabowo akan bisa melawan siapa pun para capres lainnya," katanya kepada wartawan, Kamis 15 Oktober 2020.

Satyo mengatakan bahwa Indonesia mempunyai posisi yang strategis sekaligus negara penting yang berperan sebagai sentral di kawasan Asia Pasifik, baik bagi AS maupun China.

Dia menyebut Indonesia memiliki pengaruh penting terhadap kerja sama antar kedua Negara guna memperkuat pertahanan.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Fixindonesia.com dengan judul Menhan Prabowo ke AS, Satyo: Bakal Jadi Angin Segar untuk Pilpres 2024

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

"Karenanya, pihak AS mengundang Prabowo untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara," tuturnya, seperti dikutip dari RRI.

Menurutnya, perebutan pengaruh di Asia, di sebagian Timur Tengah sudah dikuasai aliansi Rusia, China, Iran dan Turki. Selain itu, Indonesia juga diketahui sudah begitu dekat dengan China dan Rusia. Sehingga, menurut Satyo, AS perlu mengubah politik luar negeri.

"Terutama untuk menghadapi pengaruh China di Indonesia. Ketika Pilpres Indonesia dua kali dimenangkan Jokowi, semakin memperlemah pengaruh AS di Indonesia. Perubahan peta politik tersebut banyak menggerus kepentingan AS di Indonesia," tuturnya.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Fix Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x