"Kemudian oleh adik Sri Suyamti, yang bernama Sutejo, jenazah ibunya dibawa ke Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo untuk dimakamkan di sana," ucap Tohari.
Saat itu, jenazah Ginem hendak dimakamkan di tempat kelahirannya, Desa Kedunglengkong.
Sesampainya di sana, Sutejo hendak langsung memakamkan jenazah ibunya tersebut.
Namun, oleh kerabat dan warga di sana dibujuk agar dibawa ke rumah dulu.
Pasalnya saat itu jenazah Ginem belum disucikan dan masih memakai baju dan dibungkus kain jarik.
Baca Juga: Sebuah Mobil Tabrak Kawasan Masjidil Haram, Pengemudi Ditangkap Petugas Keamanan
Akhirnya, jenazah Ginem pun dibawa ke rumah duka dan siang hari jenazah pun dimakamkan di pemakaman umum.
"Jenazah sudah dimakamkan sekitar pukul 13.00 WIB, oleh warga di makam Randu Alas, Sucen Timur," tuturnya.
Tohari juga menyebutkan, pemotor yang membawa jenazah ibunya itu diduga mengalami gangguan jiwa.
Sementara itu, dari keterangan warga yang memandikan jenazah Ginem, tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan dan meninggal karena faktor usia.***(Sitiana Nurhasanah/Pikiran Rakyat Depok)