Viral Video Warga di Bandung Tak Diterima Warga untuk Isolasi Mandiri di Rumahnya

24 Juni 2021, 19:02 WIB
Warga di Bandung tak diterima warga isoman di rumahnya /tangkap layar akun Instagram @prfmnews/

RINGTIMES BANYUWANGI – Salah seorang warga di Bandung, Rafasha, bercerita tentang pengalamannya tak diterima warga karena isolasi mandiri (isoman) di rumahnya.

Rafasha yang tinggal di Kelurahan Gemuruh, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung sebelumnya memposting apa yang dialaminya ini di akun Twitter-nya @serpentine6666.

Kemudian Redaksi Pikiran Rakyat FM (PRFM) di Bandung meminta Rafasha untuk menceritakan secara lengkap lewat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, dan disanggupi.

Baca Juga: Agnez Mo Bangun Klinik Covid-19 Gratis bersama Yayasan AG Peduli, Luther Brown: 100 100 100 100

1. Awal dirinya tahu bahwa positif Covid-19

Rafasha bercerita bahwa dirinya sangat mematuhi protokol kesehatan, keluar rumah hanya untuk bekerja.

Hingga pada tanggal 17 Juni 2021 malam ia merasa badannya sakit, demam, dan maagnya kambuh.

Pada 23 Juni 2021 Rafasha bercerita bahwa sudah melakukan konsultasi ke dua dokter yang berbeda selama empat hari namun tidak kunjung ada perbaikan.

Sebelumnya, pada 21 Juni 2021 dirinya menjalani tes di rumah sakit dan hasilnya positif Covid-19.

Baca Juga: Positif Covid-19, Presiden Prancis Emmanuel Macron Akan Lakukan Isolasi Mandiri

Mengetahui dirinya positif Covid-19, Rafasha menghubungi pihak keluarga untuk keluar dari rumah dan mencari tempat baru agar terpisah dari dirinya.

2. Mulai isolasi mandiri (isoman) di rumah

Rafasha isoman di rumah untuk mengikuti arahan rumah sakit.

Yang menjalani isoman adalah dirinya, ibunya, dan kekasihnya (yang menemani dirinya tes ke rumah sakit dan hasilnya juga positif Covid-19).

Namun ia berkata ketiganya berada di tiga ruangan yang berbeda.

Melalui akun Twitter-nya, Rafasha menuliskan bahwa dirinya tidak ada tujuan untuk membuat viral apa yang sedang dialami.

Baca Juga: 18 Warga Pulang Dari Negara Timor Leste, Melakukan Isolasi Mandiri

Namun ia, ibu, dan kekasihnya yang mengikuti arahan rumah sakit untuk isoman di rumah justru tak diterima warga.

Rafasha menuliskan dirinya dan keluarga diusir dan dicaci maki oleh warga, kepala RT, dan lurah tempatnya tinggal.

Ibunya ditunjuk-tunjuk dan dibilang mengotori wilayah daerah tempat tinggalnya sebagai orang sakit, padahal ia dan keluarganya sama sekali tak pernah keluar dari rumah, bahkan sekedar membuka pintu dan jendela rumah pun tidak.

Baca Juga: Bukannya Sedih, Istri Gubernur Bali Malah Senang Terinfeksi Covid-19, Kini Jalani Isolasi di Hotel

Ketua RT 04 RW 05 Kelurahan Gumuruh, Acep, mengklarifikasi terkait viralnya cuitan Rafasha di Twitter yang mengatakan bahwa ada pasien isoman yang justru diusir dan dicaci maki oleh warga.

Kepada PRFM News Channel Acep mengatakan bahwa tidak ada pengusiran dari warga sekitar kepada Rafasha dan keluarganya, justru ingin membantu agar pasien isoman bisa mendapatkan tempat isolasi yang lebih baik, agar yang sakit dan yang sehat tidak tercampur baur.

Acep menjelaskan bahwa antara rumah satu dan yang lainnya berdekatan, sehingga ada kekhawatiran akan menularkan ke tetangga, namun ia menegaskan tidak bermaksud untuk mengusir.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler