Fenomena Aphelion Sebabkan Suhu Dingin di Indonesia dari Juli-Agustus

6 Juli 2021, 13:23 WIB
Indonesia diselimuti mulai diselimuti oleh suhu dingin mulai Juli, hal ini disebabkan fenomena aphelion yang mana letak matahari lebih jauh. / Pixabay/Hans/

RINGTIMES BANYUWANGI – Memasuki bulan Juli, suhu dingin mulai terasa di berbagai wilayah di Indonesia.

Suhu dingin ini rutin terjadi setiap periode Juli hingga Agustus dikarenakan fenomena Aphelion.

Aphelion ialah ketika bumi berada di titik terjauh dari matahari, sehingga menyebabkan suhu dingin di Indonesia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandara Banyuwangi Selasa 22 Juni 2021, Simak Sebelum Lakukan Penerbangan

Orbit bumi tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran sempurna, melainkan elips dengan kelonjongan 1/60.

Dengan demikian, ada saatnya bumi berada di jarak terdekat dengan matahari (perihelion) ataupun menjauh.

Fenomena Aphelion tahun ini terjadi pada Selasa, 6 Juli 2021, pukul 05.27 WIB.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Hari Ini Selasa 22 Juni 2021, Simak Sebelum Bepergian

Dilansir dari laman resmi Lapan, suhu dingin akan terasa di pagi hari dari bulan Juli hingga Agustus.

Hal tersebut dikarenakan tutupan awan sedikit yang mengakibatkan tidak adanya panas dari permukaan bumi.

Di musim kemarau, letak matahari ada di belahan utara, sehingga menyebabkan daerah yang berada di posisi tersebut lebih rendah.

Baca Juga: Perubahan Iklim Mengancam Bumi, Bill Gates Minta Manusia Mulai Makan Sapi Sintetis

Sedangkan belahan selatan akan mengalami musim dingin.

Dampak suhu dingin di Indonesia berasal dari angin bertiup dari arah selatan menuju utara (Australia yang mengalami musim dingin saat ini).

Adapun daerah yang paling terdampak yakni Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan daerah yang berada di selatan khatulistiwa.

Baca Juga: Prakiran Cuaca Bandara Banyuwangi Hari Ini Senin 21 Juni 2021, Simak Sebelum Lakukan Penerbangan

Namun perlu dicatat, fenomena Aphelion bukan berarti mempengaruhi panas yang diterima bumi.

Sebab panas dari matahari sebenarnya tersebar merata ke seluruh penjuru bumi, hanya saja pola angin dari selatan ke utara lah yang membawa suhu dingin.

Fenomena Aphelion membuat diameter matahari terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-ratanya. ***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: LAPAN

Tags

Terkini

Terpopuler