Vaksin Booster Belum Jadi Prioritas, Pakar Imunisasi: Lebih Penting Pemerataan

17 September 2021, 18:30 WIB
Pakar imunisasi sebut vaksin booster belum jadi prioritas. /PEXELS/Maksim Goncharenok

RINGTIMES BANYUWANGI – Setelah mendapat dosis dua dari program vaksinasi, beredar kabar pentingnya melakukan vaksin booster sebagai pelengkap.

Namun Pakar Imunisasi menyampaikan jika penggunaan vaksin booster belum terlalu diperlukan atau belum menjadi prioritas.

Vaksin booster bagi populasi umum dinilai belum diperlukan sehingga hanya beberapa golongan saja yang disarankan mendapat vaksin booster.

Baca Juga: Rumor Vaksin Booster Sudah Diserobot Pejabat, Ini Kata Epidemiolog

WHO juga belum merekomendasikan vaksin booster mengingat kesediaan vaksin di negara-negara khususnya berkembang belum merata.

Sekitar 134 juta penduduk Indonesia diketahui belum mendapat vaksin dosis pertama sebagaimana diungkap dalam webinar oleh Aido Health.

Pakar imunisasi dr Elizabeth Jane Soepardi, MPH. DSc menyebutkan studi yang jauh untuk mengetahui pentingnya vaksin dosis tiga yang baru dilakukan di Eropa.

Baca Juga: Karakteristik Covid 19 Varian Mu, Potensi Kebal Vaksin

“Yang lebih penting dikejar saat ini adalah pemerataan vaksin bagi seluruh penduduk agar pandemi bisa segera dihentikan," ujar dr Elizabeth.

Indonesia sudah menghadirkan lima jenis vaksin berupa vaksin Sinovac, Oxford-AstraZeneca, Sinopharm, Novavax, Pfizer Biotech, Moderna, Biofarma, serta vaksin Johnson & Johnson.

Indonesia memerlukan tercapainya target vaksinasi pada 70 persen penduduk jika ingin kekebalan kelompok tercipta.

Baca Juga: WHO Lirik Virus Baru Lagi, Potensi Resistensi Terhadap Vaksin

Saat ini Indonesia baru mencapai target vaksin dosis dua pada 43,4 juta orang yang berarti 20,88 persen dari 100 persen.

Sementara target vaksinasi yang harus dicapai adalah 208,2 juta orang untuk mencapai kekebalan kelompok.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler