RINGTIMES BANYUWANGI – Kabar santer mulai terdengar mengenai kebocoran data e-HAC yang berisi informasi penting warga Indonesia.
Atas beredarnya rumor tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta BSSN mengatakan hal tersebut tidak benar.
Dugaan tersebut muncul setelah tim peneliti dari VPNMentor Noam Rotem dan Ran Local mengatakan jika data di e-HAC tidak berprivasi dan memiliki protokol keaman data yang sesuai.
Baca Juga: Jika Anda Alami Gejala Ini, Lakukan Tes Covid Meski Sudah Vaksin
Hal tersebut bisa menyebabkan data pribadi warga Indonesia bocor yang terkespos melalui server sebanyak 1,3 juta pengguna.
Bukan hanya data berisi informasi pribadi, BPN Mentor juga mengatakan infrastruktur mengenai e-HAC juga bisa bocor.
Namun Kemenkes mengkonfirmasi jika kabar bocornya 1,3 juta e-HAC itu salah.
Baca Juga: Kapan Anak di Bawah Usia 12 Tahun Bisa Suntik Vaksin Covid-19? Ini Penjelasannya
“Kementerian Kesehatan memastikan bahwa data masyarakat yang ada dalam sistem e-HAC tidak bocor dan dalam perlindungan. Data masyarakat yang ada di dalam e-HAC tidak mengalir ke platform mitra,” tutur Kepala Pusar Data dan Informasi Kemenkes, Anas Ma’ruf dalam keterangan pers.