Hoaks atau Fakta, Benarkah Bakteri Penyebab Kematian Pasien Virus Corona

- 27 Mei 2020, 17:35 WIB
Bakteri.*
Bakteri.* /setkab/

RINGTIMES BANYUWANGI - Sebuah kabar  tentang bakteri yang menjadi penyebab kematian pada pasien positif Virus Corona atau COVID-19 beredar di media sosial.

Kabar tersebut disebarkan akun Facebook N T S Adi pada Selasa, 26 Mei 2020.

Namun setelah ditelusuri, ternyata kabar tersebut adalah kabar berisi informasi yang salah atau hoaks.

Baca Juga: Hutang Kian Menumpuk, Tiongkok Kibarkan Bendera di Indonesia?

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Kemenkominfo Rabu, 27 Mei 2020, disebutkan bahwa akun Facebook N T S Adi mengunggah narasi yang menyebut bahwa dokter di Italia telah menemukan obat penangkal Virus Corona.

Menurut klaim akun Facebook N T S Adi, COVID-19 informasi tersebut berasal dari dokter di Italia yang tidak mematuhi hukum kesehatan dunia WHO.

Faktanya, setelah ditelusuri menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci 'Italy found corona medicine'.

Baca Juga: WHO Hentikan Uji Coba Obat Klorokuin di Indonesia?, Simak Faktanya

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Beredar Kabar Bakteri Penyebab Kematian Pasien Virus Corona, Simak Faktanya

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul 'Fact Check: Blood clot the main reason for Covid-19 death, claims conspiracy theory' yang ditayangkan situs indiatoday.in pada 25 Mei 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa klaim serupa juga beredar di aplikasi berkirim pesan, WhatsApp.

Berdasarkan penelusuran, klaim tentang COVID-19 disebabkan oleh bakteri adalah salah.

Baca Juga: Menuju 'Normal Baru' Inilah 25 Kota/Kabupaten uang Dijaga TNI-Polri

Hal ini disampaikan dr Sharad Joshi, ahli paru-paru senior di Rumah Sakit Max. Ia meminta masyarakat untuk merujuk pada studi Lancet tentang karakterisasi genom dan epidemiologi dari Virus Corona pemicu COVID-19.

Klaim tentang antibiotik yang diklaim bisa melawan COVID-19 juga tidak benar. Direktur rumah sakit LNJP Delhi, dr Suresh Kumar menyebut bahwa antibiotik ini tidak efektif melawan Virus Corona.

Klaim tentang penyebab utama kematian pada COVID-19 adalah trombosis atau gumpalan darah dan bukan pneumonia juga tidak benar.

Baca Juga: Seorang Penjelajah Waktu Ramalkan Akhir Corona dan Gagalnya Trump?

Tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan trombosis adalah penyebab utama kematian untuk pasien virus corona, demikian juga dengan klaim bahwa obat antikoagulan adalah satu-satunya obat untuk merawat pasien COVID-19.

Sebaliknya, menurut sebuah artikel Lancet, kegagalan pernapasan telah ditemukan sebagai penyebab utama kematian bagi pasien Virus Corona.

Klaim tentang ventilator dan unit perawatan intensif tidak diperlukan untuk merawat pasien COVID-19 juga tidak benar.

Faktanya, semua pasien COVID-19 dengan penyakit pernapasan kritis atau kegagalan multi-organ atau ginjal harus dirawat di ICU dan menggunakan ventilator. Tetapi tidak semua pasien virus corona membutuhkan ICU dan ventilator.

Baca Juga: WHO Hentikan Uji Coba Obat Klorokuin yang Digunakan Oleh Pemerintah RI

Klaim tentang bakteri yang menjadi penyebab kematian pada pasien positif virus corona COVID-19 ternyata tidak benar. Virus Corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu.

Narasi yang disebarkan akun Facebook N T S Adi tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Kabar menyesatkan tersebut juga beredar di India.

Berdasarkan hasil penelusuran dan fakta-fakta yang dijelaskan di atas, dapat dipastikan jika informasi mengenai bakteri penyebab kematian pasien Virus Corona adalah hoaks.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Kabar Duka Meninggalnya Mamah Dedeh Adalah Hoaks? Simak Selengkapnya

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x