Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Begini pemandangan yang akan Anda temukan saat Anda hendak memasuki kawasan Pasar Jajanan 'Surupe Serngenge' yang berada di Desa Kaligung Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi.
Pusat belanja jajanan khas Banyuwangi ini sempat terhambat pasca peresmian pada bulan April lalu akibat lockdown yang diinstruksikan pemerintah kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Meskipun Desa Kaligung tidak ada satu pun yang terpapar virus corona, tetapi masyarakat memilih untuk menaati peraturan pemerintah guna mencegah mewabahnya Covid-19 di desa tersebut.
Baca Juga: Dari Jasad Dibuang, Hingga Dugaan Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV Merupakan Rekan Kerjanya
Tidak kehabisan akal, para pemilik stand di Pasar Jajanan Surupe Serngenge menjajakan makanannya secara online. Sehingga, selama lockdown, aktivitas ekonomi di desa Kaligung tidak terpuruk seratus persen, meskipun sebagian besar warga terdampak masa lockdown dalam segi ekonomi.
Kini, setelah Kabupaten Banyuwangi masuk dalam Zona Hijau, Pasar Jajanan Surupe Serngenge mulai aktif kembali dengan menerapkan protokol kesehatan.
Saat ditanya perihal pengaruh adanya kegiatan ini terhadap ekonomi masyarakat setempat, salah satu penjual di Pasar Jajanan Surupe Serngenge, Nurul, menjelaskan bahwa event ini sangat membantu kelangsungan ekonomi di keluarganya.
"Sangat membantu lah. suami kan sebelum lockdown kerjanya jahit tas bahan kulit ular. Gak bisa kerja, soalnya pariwisata di luar Banyuwangi masih tutup. Jadi, saya yang jualan di sini" tutur Nurul
Perlu diketahui, mayoritas sumber ekonomi masyarakat desa Kaligung berasal dari konveksi, baik itu pakaian, kaos, atau jaket dan assesoris berbahan kulit. Semenjak ditetapkannya masa lockdown, kegiatan ekonomi di desa ini lumpuh lebih dari 50%. Sehingga, dibukanya kembali event Mingguan Pasar Jajanan Surupe Serngenge menjadi harapan besar bagi masyarakat desa Kaligung.
Baca Juga: Viral!, Sosok Daniel Alexander Tengah Dipeluk Anak Didiknya di Nabire Papua
