Pembahasan Soal dan Jawaban TVRI SMP, Materi Cerita Tentang Skouw Papua

2 Desember 2020, 17:30 WIB
Ilustrasi belajar dari rumah. /Vlada Karpovich/Pexels

RINGTIMES BANYUWANGI – Berikut ini pembahasan soal dan jawaban dari TVRI untuk siswa SMP dan sederajat, materi cerita tentang Skouw Papua.

Program “Belajar Dari Rumah” ini disiarkan langsung stasiun TV Nasioanl TVRI, pada Rabu, 02 Desember 2020. Setelah pemaparan materi, akan disajikan pertanyaan yang dapat dijawab oleh siswa.

Tujuan pembelajaran ini, agar siswa mampu mengkreasikan konsep cinta tanah air dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga: Setelah Anies Baswedan Umumkan Positif Covid-19, Kini Akunnya Banjir Komentar Warganet

Cerita tentang Skouw Papua

Tahun 2015, peneliti dari pusat penelitian kemasyarakatan dan kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, melakukan penelitian di tiga kampung yang menjadi perbatasan Negara Indonesia dan Papua Nugini.

Tiga kampung ini yaitu Skouw Sae, Skouw Mabo, dan Skouw Yambe, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi tentang kebudayaan dan masyarakat terkait sejarah, kesenian, pengobatan, dan khususnya pada bahasa.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Asam Urat Kambuh, Tak Bikin Kadar Asam Urat Tinggi Lagi

Ketiga kampung masuk ke dalam lingkungan kota, namun kebiasaan yang diterapkan masih seperti masyarakat kampung.

Masalah yang masih meresahkan di kampung yaitu masalah air, masalah kesehatan ibu dan anak, akses sarana, dan informasi yang masih kurang.

Terkait dengan kesenian dan budaya, masyarakat masih sering menyelenggarakan dansa adat atau tari-tarian dan dengan iringan lagu-lagu daerah.

Baca Juga: Pelatihan Pengembangan Instrument Evaluasi Online Bagi Guru SD di Masa Pandemi

Sedangkan benda-benda peninggalan kebudayaan, mungkin sudah berkurang. Hanya beberapa yang masih tersimpan, seperti alat kesenian tifa, tambur, klambut, dan kriton.

Dalam aspek bahasa, penggunaan bahasa daerah terancam punah. Hal ini berkaitan dengan interaksi antara masyarakat Skouw dan Wutu.

Di sana, interaksi dalam hal perdagangan lebih umum menggunakan bahasa Pisin, yaitu bahasa masyarakat Wutu, Papua Nugini.

Baca Juga: Indahnya Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Rekomendasi Pantai Bagi Peselancar Pemula

Namun, yang menjadi penyebab utama terancamnya kepunahan bahawa Skouw adalah sedikitnya penerus yang bisa melestarikan bahasa daerah.

Anak-anak di sana cenderung kurang bisa menggunakan bahasa asli dan lebih sering memakai bahasa Indonesia. Kalau kebiasaan ini terus berlanjut, maka bahasa Skouw terancam punah di masa mendatang.

Jawaban dan Soal

  1. Apa saja aktivitas penelitian yang dilakukan di kampung Skouw?
  2. Keistimewaan apa yang kota dapat dari kebudayaan masyarakat Skouw ynag berbatasan langsung dengan Papua Nugini?
  3. Usaha apa saja yang bisa kita lakukan agar bahasa daerah terhindar dari kepunahan?

Baca Juga: 7 Tips Aman Menjelajahi Internet, Jangan Sampai Akun dan Data Diretas

Jawab:

  1. Penelitian terkait dengan masalah yang masih masih dihadapi masyarakat Skouw seperti masalah air, kebersihan, dan kesehatan. Selain itu mereka juga meneliti tentang kebudayaan khususnya penggunaan bahasa daerah.
  2. Keistimewaan yang didapat adalah interaksi antara masyarakat Skouw dengan masyarakat Wutu. Mereka menggunakan bahasa Pisin ketika melakukan komunikasi dan perdagangan.
  3. Para orang tua wajib mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak, mencintai dan menggunakan bahasa daerah untuk interaksi sehari-hari, dan memperkenalkan bahasa daerah kepada masyarakat luar.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler