Berani Selamatkan Nyawa, 15.000 Mahasiswa Jadi Relawan COVID-19

28 Maret 2020, 08:00 WIB
Poster rekrutmen relawan melawan covid-19. //Twitter @kemdikbud

RINGTIMES - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) menggalang dukungan secara sukarela dari para mahasiswa untuk membantu penanganan pandemi virus corona (COVID-19).

Hingga ditutupnya pendaftaran tahap pertama, Selasa, 24 Maret 2020, tercatat 15.000 mahasiswa secara sukarela telah siap menjadi relawan untuk terlibat dalam program ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi dukungan yang sangat besar dari para mahasiswa tersebut.

“Ini sangat luar biasa. Gerakan ini bisa terwujud karena motivasi kuat para mahasiswa kesehatan dan bidang-bidang lain yang ditunjang semangat gotong royong memberikan kontribusi secara sukarela bagi masyarakat demi memerangi pandemi yang mengancam masa depan Indonesia,” kata Mendikbud di Jakarta pada pembukaan

“Pelatihan Literasi Dasar COVID-19 bagi Relawan Mahasiswa Kesehatan” secara daring (dalam jaringan) pada Kamis 26 Maret 2020.

Baca Juga: 8 Hal yang Harus Dilakukan saat Webcam Rusak, ini Beberapa Tips Kerja dari Rumah

“Mari kita tunjukkan bahwa anak-anak muda Indonesia secara sukarela berani dan bisa menyelamatkan nyawa-nyawa masyarakat Indonesia.

Mari bersama kita taklukkan pandemi COVID-19 (corona). Mari kita tunjukkan bahwa institusi-institusi pendidikan bisa bergerak menjadi ujung tombak melawan pandemi ini," ujar Nadiem.

Nadiem mengatakan, ajakan sukarela untuk mahasiswa bidang kesehatan dan bidang-bidang terkait lain menjadi relawan merupakan sesuatu yang sangat penting dilakukan saat ini untuk membantu pemerintah menangani wabah corona.

Relawan mahasiswa ini diterjunkan untuk melakukan program-program preventif dan promotif melalui komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat terkait corona.

Relawan mahasiswa juga dapat membantu pemerintah daerah melakukan pelacakan (tracing and tracking), membantu pelayanan call center di pusat maupun daerah serta pusat-pusat layanan COVID-19.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti) Nizam menambahkan, selain mengajak relawan dari mahasiswa bidang kesehatan secara sukarela, Kemendikbud juga mendorong dan berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi negeri untuk menyiapkan Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Pendidikan sebagai sub center tes corona.

Rumah Sakit Pendidikan di bawah Kemendikbud juga disiapkan untuk merawat pasien corona sesuai kapasitas masing-masing.

“Saat ini terdapat 13 Fakultas Kedokteran dan 13 Rumah Sakit Pendidikan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai laboratorium untuk tes COVID-19,” ujar Nizam.

Lebih lanjut, Nizam menambahkan, pelatihan secara daring tersebut diikuti mayoritas relawan mahasiswa kesehatan yang terdaftar, sebagian melalui video conference, sementara lainnya menggunakan video streaming.

Pelatihan pembekalan bagi relawan mahasiswa akan dilangsungkan selama tiga hari dengan pemateri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan dan para dokter senior

Baca Juga: Untuk Membantu Musisi yang Berjuang Melawan COVID-19, Spotify Janjikan Rp 16 Miliar

Pelatihan ini menjadi bagian sangat penting agar para relawan paham dan bertindak sesuai protokol yang diberikan.

"Pelatihan menghadapi COVID-19 ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan meningkatkan kompetensi relawan dengan baik.

Meskipun lewat daring, pelatihan tetap berjalan optimal dan diharapkan nanti relawan mahasiswa akan berjalan sesuai prosedur yang diberikan," tutur Nizam.

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan WHO, Navaratnasamy Paranietharan, mengatakan kondisi dunia saat ini semakin buruk akibat wabah corona.

Pandemi yang tersebar secara global menyerang hampir setiap negara di dunia.

Baca Juga: Mengatasi Stres Pada Ibu Hamil

"Dunia harus siap menghadapi pandemi berskala besar, yang terbesar yang pernah terjadi selama satu abad ini.

Pesan bagi mahasiswa yang akan menjadi relawan bahwa diharapkan menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan pelajaran berharga dan membantu masyarakat," ungkap Paranietharan.

Ia menambahkan, WHO telah melakukan eksperimen dalam skala besar untuk menangani corona COVID-19.

WHO membagi percobaan metode penanganan/pengobatan ke dalam empat kelompok besar dimana Indonesia masuk dalam metode penanganan tersebut.

Dengan demikian, masyarakat diharapkan akan mendapatkan perawatan sesuai kondisinya.

Baca Juga: Sebelum Sampai ke Tangan Konsumen, Tabung Gas Elpiji Disemprot Disinfektan Khusus

“Selama masa menjadi relawan, mahasiswa harus mampu menjaga diri. Ambil langkah pencegahan dan penanganan yang tepat selama mengikuti aktivitas.

Jika merasakan tekanan selama masa pengabdian, bicaralah kepada dosen atau profesor di tempat kalian agar dapat menenangkan diri," kata Paranietharan.

Ia juga meminta para relawan tetap tenang, menjaga kesehatan, dan tetap berpikir positif.

"Kami ingin Anda tetap aman. Jadi silakan mengambil langkah-langkah perlindungan dasar yang diperlukan seperti sering cuci tangan, melakukan strategi yang tepat, siapa pun yang sakit harap menjauhkan diri, berusaha menjaga jarak secara fisik.

Ini adalah langkah-langkah penting untuk menjaga diri Anda tetap aman dan sehat," tuturnya.***

Baca Juga: UPDATE Mesir Laporkan 39 Kasus Baru Virus Corona dengan 3 Kematian

Sumber : pikiran-rakyat dengan judul 15.000 Mahasiswa Jadi Relawan Corona, Mendikbud Nadiem Makarim: Berani Selamatkan Nyawa

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler