RINGTIMES BANYUWANGI - Kata teater sudah tak asing dalam dunia pendidikan, pasalnya hal ini masuk dalam materi pelajaran seni budaya yang mana tujuannya
Bukan hanya untuk memenuhi kriteria nilai namun juga sebagai pengisi acara-acara sekolah yang sifatnya untuk pengembangan diri siswa
Dikutip dari Ringtimesbanyuwangi.com dari Buku Seni Budaya Kelas XI Karya Sem Cornelyus Bangun, dkk.
se inBaca Juga: Kumpulan Soal dan Pembahasan Ujian Semester Kelas X Mapel Seni Budaya Lengkap
Baca Juga: Pembahasan Soal dan Kunci Jawaban Seni Budaya Kelas X, Pameran dan Kritik Seni Rupa
Baca Juga: Mengenal Tradisi Seblang Olehsari, Momen Tundikan Mencuri Perhatian Para Penonton
Awal mula teater dari upacara keagamaan yang tujuannya untuk kesuburan tanaman dan keselamatan masyarakat dalam perburuan.
Lalu dalam perkembangannya menjadi suatu pertunjukkan kepada khalayak.
Setiap negara memiliki teater tradisionalnya masing-masing, beberapa jenis teater tradisional Asia, yang harus diketahui seperti :
1. Teater tradisional Cina, pada akhir abad ke-18 dan mulai populer pada pertengahan abad ke-19 di China berhasil mempopulerkan teater Opera peking.
Baca Juga: Nunung Bebas Dari Tahanan, Akui Ketakutan saat Beradaptasi dengan Penonton
Baca Juga: Rangkuman Seni Budaya Kelas 4 SD Sedarajat, Materi Alat Musik Ritmis dan Melodis
Baca Juga: Sungai Bedadung Meluap, Gedung Teater dan Masjid di IAIN Jember Terendam Banjir
Teater ini menggabungkan musik, tarian, nyanyian, pantomim dan akrobat, tata rias dan tata busananya sangat rumit, gerakan-gerakan pelakunya cenderung simbolik dan sugestif.
Lakon dalam teater ini diambil dari kisah sejarah China, legenda, cerita rakyat, dan cerita-cerita kekinian.asal mula teater ini dimainkan oleh laki-laki dan perempuan baru diperkenankan main di Shanghai pada tahun 1984.
Namun hingga saat ini Opera peking telah mengalami perubahan hingga pada bentuknya dengan bentuk kesenian di China.
2. Teater tradisional di Jepang
Di Jepang teater yang pertama kali ada teater Kabuki, teater juga hampir rumit, bentuk tontonannya campuran dari musik, tarian, dan nyanyian.
Asal mula Kabuki dari 3 (tiga) kata :
Ka (menyanyi), Bu (menari), dan Ki (keterampilan) dalam sejarahnya Kabuki tidak banyak mengalami perubahan.
Pelaku dan penonton tidak berjarak, panggung Kabuki menjorok ke penonton, Kabuki sering diartikan sebagai seni menyanyi dan menari.
3. Teater tradisional India
Pada zaman Yunani kuno Aristoteles (pada 384 sebelum masehi - 322 sebelum masehi).
Mengulas tentang tragedi, komedi di India pada 1500 sebelum masehi - 1000 sebelum masehi terdapat tokoh setara dengan Bharata Muni yang menulis tentang Natya shastra.
Risalah yang tersebut menunjukkan tentang yang melukiskan tentang akting, tari, musik, struktur dramatik, arsitektur, tata busana, tata dramatik, arsitektur, tata busana, tata rias, properti, manajemen produksi.
Teater tradisional ini bermula dari bentuk narasi yang diekspresikan dalam nyanyian dan tarian.
Teater tradisional India awal mulanya terbentuk dari narasi yang diekspresikan dalam nyanyian dan tarian, sehingga pada perkembangannya gerak laku pada teater tradisional India.
Didominasi oleh nyanyian dan tarian, yang merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi.
Alur cerita dan struktur lakon mengikuti alur dan struktur dari Mahabarata dan Ramayana, dengan tema cerita cinta dan kepahlawanan.***