Melihat Pasar Inovasi PKBM di Banyuwangi

- 9 Februari 2020, 00:56 WIB
PENGAMAT menilai tidak adanya cetak biru pendidikan yang jelas.*
PENGAMAT menilai tidak adanya cetak biru pendidikan yang jelas.* /KEMENDIKBUD/Dok. DPR

Hasil produksi batik PKBM At-Taubah berhasil dipasarkan secara luas. Tingginya permintaan batik membuat warga belajar juga mendapat tambahan penghasilan.

“Kami juga menerima order pakaian batik yang dikerjakan oleh warga belajar yang memilih program menjahit,” ungkapnya.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Ketua PKBM Al-Hidayah, Dian Mulyasari yang memiliki program inovasi usaha rias pengantin.

Menurut Dian, warga belajar yang memilih program rias pengantin mulai banyak yang berprofesi sebagai asisten perias profesional.

“Saat ini banyak warga belajar yang mendapat penghasilan tambahan. Mereka banyak diajak perias pengantin untuk dijadikan asisten,” jelas Dian.

Dinas Pendidikan terus mendorong program inovasi usaha

Perkembangan PKBM di Banyuwangi akan terus didorong oleh Dinas Pendidikan setempat. Menurut Kabid Dikmas, Dra Nuriyatus Sholeha, pertumbuhan warga belajar di 34 PKBM mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Tingginya minat masyarakat untuk belajar di PKBM tidak lepas dari kebijakan memunculkan program inovasi. “Yang menjadi daya tarik masyarakat adalah mereka tidak hanya sekedar sekolah, tapi juga mendapat keterampilan dan bisa memperoleh penghasilan,” pungkasnya. (DEF/NRP)

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x