Network
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan surat edaran Kepada Sekolah, menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional.
Dalam surat tersebut tertulis, penyelenggaraan USBN yang berganti nama menjadi Ujian Sekolah (US) menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Ada tiga pilihan pelaksanaan US yang dapat diterapkan pihak sekolah.
Pertama, ujian berupa portofolio, penugasan, tes tertulis dan kegiatan lainnya. Kedua, ujian berupa portofolio, penugasan dan tes tertulis. Ketiga, ujian berupa portofolio, penugasan dan bentuk penugasan lain.
Baca Juga: KOSEN Institute of Technology Jepang Mendukung Program Kampus Merdeka
Khusus untuk tes tertulis, kisi-kisi dan indikator soal dibuat oleh sekolah. Bentuk soal, jumlah butir soal, dan alokasi waktu ditentukan oleh sekolah. Dalam surat edaran tersebut juga tertulis bahwa nilai akhir US merupakan gabungan dari nilai portofolio, penugasan, ujian tulisan dan bentuk tugas lainnya yang pembobotannya diserahkan kepada sekolah.
Guru merasa kasihan melihat siswa memiliki banyak tanggung jawan pada pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) 2020, yang tahun ini disebut Ujian Sekolah (US). Guru Sosiologi SMAN 9 Bandung Iwan Hermawan mengatakan, beberapa guru mewajibkan siswa membuat tugas, portofolio dan praktikum untuk US.
"Dalam waktu sebulan serentak setiap guru mata pelajaran memberikan tugas, portofolio dan latihan untuk praktik-praktik. Kasihan siswa dan biayanya cukup besar," ujar Iwan kepada "PR", Kamis 6 Februari 2020.
Baca Juga: Angka Kematian Virus Corona Lebih Tinggi dari Epidemi SARS
Kepada siswanya, Iwan memberikan tugas berupa pembuatan video saat siswa berkunjung ke Baduy beberapa waktu lalu. Sementara tugas portofolio, siswa diminta mengumpulkan dokumentasi saat berkunjung ke Baduy kemudian dimasukkan ke dalam amplop besar.
