Pemerintah Lakukan Upaya Untuk Melestarikan Bahasa Sunda

- 12 Maret 2020, 08:00 WIB
PEJALAN kaki melintasi keramik yang ditulisi salah satu peribahasa dalam Bahasa Sunda, di Jalan Djuanda, Kota Bandung, Rabu 25 Januari 2017. Tulisan yang bisa dibaca oleh pejalan kaki itu, diharapkan mampu mengenalkan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah khususnya kepada pendatang.*
PEJALAN kaki melintasi keramik yang ditulisi salah satu peribahasa dalam Bahasa Sunda, di Jalan Djuanda, Kota Bandung, Rabu 25 Januari 2017. Tulisan yang bisa dibaca oleh pejalan kaki itu, diharapkan mampu mengenalkan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah khususnya kepada pendatang.* /

RINGTIMES - Sebenarnya pemerintah sudah banyak melakukan berbagai upaya untuk melestarikan bahasa sunda.

Namun, dari upaya tersebut tidak sebanding dengan perkembangan bahasa Indonesia yang semakin menguat sebagai bahasa nasional, begitu pula dengan bahasa asing. Kondisi itulah yang mulai mengikis jumlah penutur bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari.

Pemerintah, ucap Teddi, sudah mencoba untuk melestarikan bahasa Sunda dengan memasukkannya dalam kurikulum sekolah, mulai dari tingkat sekolah dasar. Bahkan sampai dengan dana-dana penelitian tentang bahasa Sunda juga sudah digelontorkan. Pemerintah Kabupaten Subang bahkan memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional dalam lima tahun terakhir ini.

Lembaga masyarakat juga ikut berupaya untuk melestarikan bahasa Sunda, salah satunya Yayasan Lembaga Rancage. Setiap tahun, yayasan tersebut memberikan anugerah sastra rancage yang merupakan upaya untuk melestarikan bahasa daerah. Tetapi tetap saja upaya yang dilakukan pemerintah maupun lembaga masyarakat itu tidak berdampak signifikan terhadap perkembangan bahasa Sunda.

"Karena pengaruh bahasa asing lebih kuat terhadap masyarakat Indonesia. Di sisi lain, bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pun juga menguat," kata Teddi kepada "PR", Jumat 21 Februari 2020.

Baca Juga: Tidak Ingin Bergantung pada Orang Lain, Inilah 6 Zodiak Yang Independen

Melihat situasi itu, Unpad saat ini melakukan upaya untuk mendokumentasikan karya-karya berbahasa sunda dalam bentuk digital. Dengan demikian, apabila bahasa Sunda punah, jejaknya telah terdokumentasikan dengan baik sehingga generasi selanjutnya masih bisa mengambil ilmu pengetahuan yang tertulis dalam bahasa Sunda.

Pendokumentasian dianggap penting karena dalam bahasa Sunda terekam berbagai ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan dalam hidup yang berguna untuk mempertahankan eksistensi bahasa sunda di kalangan generasi muda saat ini. Bahasa Sunda juga perlu didekatkan dengan mengikuti gaya hidup generasi muda. Contohnya, dengan mengajarkan bahasa sunda kepada anak muda dengan menggunakan gawai.

"Bahasa Sunda harus masuk menggunakan apa yang mudah diterima bagi mereka (anak muda)," ujar Teddi.

Teddi pun mendorong Pemerintah Jawa Barat untuk mengimplementasikan rencana-rencana yang sudah tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah. Salah satunya dengan melaksanakan kembali pemberian hadiah kepada sastrawan dengan karya terbaik berbahasa Sunda.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x