Anak Bangsa Tak Layak Dikorbankan Untuk Sesuatu yang Tahun Depan Dihapuskan

- 16 Maret 2020, 08:00 WIB
ILUSTRASI Ujian Nasional. Para siswa mengerjakan soal Bahasa Indonesia, saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 2 Bandung, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Senin 23 April 2018.*
ILUSTRASI Ujian Nasional. Para siswa mengerjakan soal Bahasa Indonesia, saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 2 Bandung, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Senin 23 April 2018.* /ADE BAYU INDRA/PR

RINGTIMES - Muhammad Ramli Rahim, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), mengatakan pihaknya melakukan survei kecil terkait dalam Ujian Nasional (UN) dan Kekhawatiran Covid-19.

Hasilnya, sebanyak 63% responden setuju UN tidak dilaksanakan. Sementara 31% meminta tetap dilaksanakan dan sisanya tak mempersoalkan ditunda atau dilanjutkan.

Ia mengatakan survei tersebut akan melibatkan 210 guru dari seluruh provinsi di Indonesia. Survei tersebut dilaksanakan sebelum DKI Jakarta memutuskan untuk meliburkan sekolah dan menunda Ujian Nasional 2020.

Menurutnya, lebih baik UN ditunda dan jika perlu dihapuskan. Terlebih lagi bila mengingat tahun 2021 UN tidak lagi dilaksanakan.

Baca Juga: Bingung Bagaimana Cara Menjaga Lonjakan Gula Darah, Intip 5 Tips Sederhananya

"Tak layak anak-anak bangsa ini dikorbankan untuk sesuatu yang tahun depannya juga sudah akan dihapuskan.

Artinya, pemerintahan pun menganggap UN itu tak banyak bermanfaat," kata dia, Sabtu 14 Maret 2020.

Ia menambahkan, IGI berpandangan bila pemerintah perlu mencermati dan mengambil langkah cepat terkait Covid 19.

"Bukan sekadar pelaksanaan UN -nya tapi juga intensitas tinggi pertemuan siswa dan guru serta instruktur atau tutor dengan para pelajar ini menjelang UN," kata dia.***

Baca Juga: Pemerintah Australia Kolaborasi Bersama Unpad Dalam Revitalisasi Sungai Citarum

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x