Network
RINGTIMES - Salah satu agenda Kongres VI Ikatan Alumni Universitas Katolik Parahyangan (IKA Unpar), yang menyelenggarakan pemilihan Ketua Umum IKA Unpar ditunda hingga keadaan kondusif, sabtu 21 Maret 2020.
Selain karena imbauan pemerintah atau arahan Rektor Unpar, dalam penundaan Kongres VI juga dilakukan untuk mempertimbangkan faktor kemanusiaan.
Ketua Kongres Bambang Priatmono menuturkan, imbauan pemerintah disusul berbagai protokol resmi yang diterbitkan menjadi rujukan pengunduran jadwal Kongres.
Mekanisme pemilihan Ketua Umum IKA Unpar tahun ini diganti dari semula sistem coblos menjadi pemilihan dengan perangkat elektronik atau e-voting. Meski demikian, bukan berarti pemilihan dilakukan dari rumah masing-masing.
Baca Juga: Tiga ODP Corona dirawat di Tiga Rumah Sakit di Banyuwangi
“Kalau mau dilaksanakan dengan e-voting, maka syarat kredensial kuorum tetap harus dipenuhi dengan kehadiran di tempat Kongres. Lagi pula, agenda Kongres kali ini bukan hanya memilih Ketua Umum," ujar Bambang dalam rilis yang diterima Pikiran-Rakyat.com Jumat, 20 Maret 2020.
Ketua Umum IKA Unpar Rainier Haryanto menambahkan, pelaksanaan Kongres VI IKA Unpar diperkirakan baru akan dilaksanakan paling lambat satu bulan setelah pemerintah menyatakan situasi terkait virus corona sudah aman.
Secara teknis, persiapan dan kesiapan Kongres tidak masalah. Dengan penundaan Kongres, beberapa vendor yang sudah dipesan dibatalkan, karena hal itu dapat dimengerti oleh vendor.
Sementara itu, Rektor Unpar Mangadar Situmorang telah meniadakan semua kegiatan perkuliahan tatap muka langsung sampai dengan akhir Semester Genap 2019/2020. Termasuk kegiatan tatap muka langsung yang melibatkan kehadiran pihak luar Unpar. Kegiatan perkuliahan, ujian, dan kegiatan lainnya akan dilaksanakan menggunakan metode daring. *** (FIR)
Baca Juga: Rp 1,8 Miliar dari MU dan Manchester City untuk Korban Virus Corona
