RINGTIMES - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengundang mahasiswa tingkat akhir di fakultas-fakultas bidang kesehatan untuk menjadi relawan yang secara sukarela turut berperan aktif untuk memerangi virus corona dengan membantu mencegah penyebaran Corona virus Disease (COVID-19).
Para relawan akan fokus untuk melakukan edukasi, pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, keterlibatan para relawan adalah bagian dari upaya gotong royong dan gerakan masyarakat secara sukarela untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Menurutnya, Indonesia saat ini berada dalam situasi yang belum pernah dialami sebelumnya. Dengan demikian, dibutuhkan upaya sekuat tenaga untuk menangani situasinya.
"Kami paham betul bahwa risiko terkait hal ini cukup besar, namun upaya ini tidaklah akan berhasil tanpa dukungan seluruh masyarakat, terutama bagi generasi muda yang memiliki talenta-talenta yang tepat. Tidak ada paksaan.
Baca Juga: Korsel Tunjukan Perkembangan COVID-19, Kematian Turun Jadi 98
Ini adalah gerakan sukarela. Negara membutuhkan pahlawan-pahlawan medis yang berjuang bersama demi masyarakat,” katanya, Jumat 20 Maret 2020.
Nadiem mengatakan, para relawan tidak serta-merta langsung menangani pasien, melainkan akan membantu program-program komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat, melayani call center dan menyiapkan diri sebagai tenaga bantuan dalam kondisi darurat sesuai kompetensi dan kewenangannya.
Kepada mahasiswa yang berminat untuk ikut serta dalam kegiatan ini akan diberikan pelatihan dan pendampingan, disiapkan alat perlindungan diri (APD) yang sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), insentif dari Kemendikbud.
"Dan sertifikat pengabdian kepada masyarakat yang dapat disesuaikan oleh universitas masing-masing untuk menjadi bagian dari penilaian kinerja dalam program Co-As atau sebagai satuan kredit semester,” katanya.