166 Pemda Stop Aktivitas Belajar, Platform Dukung Pembelajaran Daring

- 24 Maret 2020, 08:00 WIB
/

RINGTIMES - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaporkan bentuk-bentuk pembelajaran di rumah dari berbagai daerah. Berdasarkan data Kemendikbud, sejauh ini telah ada 166 pemerintah daerah yang telah meniadakan aktivitas di satuan pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah komunitas pendidikan yang memberikan dukungan beberapa platform pembelajaran daring. Platform tersebut dikatakannya dapat dijadikan pilihan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.

Ia menambahkan, platform itu juga dapat dimanfaatkan untuk mencapai kompetensi minimum siswa dalam pelaksanaannya. Program ini menyediakan konten-konten pembelajaran daring yang dapat diakses secara gratis oleh guru, orang tua, dan anak.

"Guru dan Tendik melaporkan aktivitas harian kepada kepala sekolah. Kepala sekolah yang mengatur jadwal piket sesuai kebutuhan. Dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan, usia, domisili, hingga kondisi kesehatan keluarga dari pegawai, serta peta sebaran Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah," kata Nahdiana sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemendikbud.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan Taryono mengatakan, penerapan pembelajaran daring telah dilakukan sejak Senin, 16 Maret 2020 seiring dengan kebijakan Kepala Daerah untuk melakukan penghentian sementara aktivitas di sekolah-sekolah di bawah kewenangan Pemerintah Kota Tangerang. Kebijakan ini diberlakukan kepada 179 sekolah menengah pertama (SMP), 320 sekolah dasar (SD), dan 600 pendidikan anak usia dini (PAUD).

Baca Juga: IPhone 12 akan Mengusung Layar Kecil yang Hanya Berukuran 5,4 Inci

Ia mengatakan, pembelajaran daring dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing-masing sekolah.

"Belajar menggunakan teknologi digital, di antaranya Google Classroom, Rumah Belajar, dan lain-lain. Namun, yang pasti dilakukan adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh guru melalui WhatsApp, sehingga anak-anak betul-betul belajar," ujar Taryono.

Menurutnya, para guru juga bekerja dari rumah. "Guru juga harus berkoordinasi dengan orang tua, bisa lewat video call maupun foto untuk memastikan ada interaksi," tuturnya.

Kemudian di Provinsi Kalimantan Barat, Sebagian besar guru sudah membagikan materi-materi pembelajaran dan tugas yang harus dikerjakan di rumah melalui media sosial. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Komunitas Guru Belajar Daerah (KGBD) Sanggau, para guru memanfaatkan media sosial dengan membuat grup di platform WhatsApp dan Telegram, baik bagi siswa maupun bagi orang tua siswa.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x