PGRI Sebut 85 Persen Orang Tua Cemas Jika Bulan Juli Anak-anaknya Kembali ke Sekolah

- 7 Juni 2020, 18:52 WIB
Ketua Umum PB PGRI Prof Dr Unifah Rosyidi saat membuka webinar dan pelatihan “Self Driving for Teacher: Menciptakan Pola Belajar yang Efektif dari Rumah" di Jakarta, Sabtu 2 Mei 2020.
Ketua Umum PB PGRI Prof Dr Unifah Rosyidi saat membuka webinar dan pelatihan “Self Driving for Teacher: Menciptakan Pola Belajar yang Efektif dari Rumah" di Jakarta, Sabtu 2 Mei 2020. //ANTARA/Indriani

Meski demikian, PGRI meminta agar tahun ajaran baru tetap dengan menggunakan metode pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh.

Tahun ajaran baru yang dimulai pada pertengahan Juli 2020, tetapi dilaksanakan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam bentuk daring (online) luring (offline) dan campuran keduanya (blended learning) dengan mempertimbangkan beragam aspek.

Baca Juga: Pasangan Musisi Melly Goeslaw dan Anto Hoed Akan Peringati 25 Tahun Pernikahannya

PGRI juga meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan dan mendengar pertimbangan para ahli untuk siswa kembali masuk sekolah dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan anak, guru dan warga sekolah lainnya.

"Pemerintah juga perlu berhati-hati dalam penetapan zona, karena ada zona sekolahnya hijau, namun zona tempat tinggal guru atau muridnya di zona merah," kata dia lagi.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Halaman:

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Portal Jember Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x